JEMBER,beritalima.com – Napak Tilas KH. As’ad Syamsul Arifin merupakan perwujudan dalam mengingat ketauladanan tokoh agama dalam mengusir penjajah agar Indonesia bisa merdeka. Oleh sebab itu, kegiatan seperti ini harus diselenggarakan tiap tahun.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul saat melepas ribuan peserta napak tilas perjuangan KH. As’ad Syamsul Arifin di Pondok Roudlotul Ulum, Kab. Jember, Senin(14/11).
Tokoh agama, ikut serta dalam memerdekan Indonesia dari belenggu penjajah. Upaya tersebut merupakan bagian dari menegakkan kebenaran dengan cara yang baik.”Langkah yang dilakukan ulama dalam memerdekakan Indonesia enak dilihat. Salah satunya melalui dakwah. Hal yang menjadi tauladan adalah, ulama berlaku dengan baik dibarengi tutur kata yang santun. Apabila tidak dengan tutur kata yang baik, niat yang baik tidak akan menjadi baik,” ujarnya.
. Para peserta napak tilas itu berasal dari berbagai penjuru Nusantara. Bahkan, ada peserta dari Negara lain yang berjalan menuju Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Banyuputih. Perjalanan yang bertujuan menghayati perjuangan almarhahum Kiai Asad Syamsul Arifin itu ditempuh selama tiga hari.Dalam acara itu hadir pula Pimpinan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah KHR. Azaim Ibrahimy yang tidak lain adalah menantu (alm) KH. Fawaid Asad Syamsul Arifin.
Gus Ipul sangat mengapresiasi acara napak tilas perjuangan seabad Kiai As’ad Syamsul Arifin. Bahkan, Gus Ipul berjanji kegiatan tersebut dilakukan setiap tahun. ”Pesertanya tidak hanya dari kalangan internal ponpes atau alumni,” katanya.
Namun, pesertanya bisa dari kalangan Pemkab Jember dan wilayah sekitar. Juga harus ada peserta dari Ansor dan Banser, TNI, Polri, Pramuka, wartawan, dan pedagang kaki lima.