Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf merupakan sosok yang sangat peduli dengan rakyatnya, khususnya wong cilik yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Jika pada September lalu, Gus Ipul, sapaan akrabnya mengunjungi balita 2,5 tahun bernama Nia Ayu Wulandari yang menderita Sakit Atrsia Ani (tidak mempunyai anus) di Dusun Gararahan Kidul, Desa Sidomulyu Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Yang kemudian balita tersebut langsung diantarkannya untuk dioperasi ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember.
Kali ini, Gus Ipul mengunjungi langsung seorang anak bernama Mei Dias Jati Irawan (7 tahun), warga Dusun Mulahan, RT 02 RW 02 Desa Mulahan, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban yang menurut berita di salah satu media massa, anak tersebut dipasung dan dibiarkan telanjang oleh sang nenek, yang bernama Sumirah di rumahnya.
Begitu tiba di rumah Sumirah, Gus Ipul yang didampingi Sekretari Daerah Tuban, Ir. Budi Wiyana, M.Si memastikan bahwa berita itu salah. Pasalnya, Mei Dias sedang dipangku oleh sang nenek dan memakai pakaian lengkap. Penasaran dengan berita tersebut, Gus Ipul langsung meluruskannya kepada Sumirah.
“Mbah, saya tadi pagi membaca berita di koran. Apakah benar cucunya yang ganteng ini dipasung?” tanyanya.
Sumirah menjelaskan, berita itu tidak benar. Sang cucu hanya diikat sementara saja ketika dirinya keluar rumah untuk berbelanja, bekerja mencari rumput, atau melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus penuh. Contohnya memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.
“Mengapa harus diikat? Karena cucu saya sejak kecil menderita bisu, tuli, hiperaktif, dan keterbelakangan mental. Saya mengikatnya karena ingin melindungi cucu saya, saya takut cucu saya lari keluar rumah dan terjadi sesuatu. Kan rumah saya diatas gunung, banyak bebatuan. Jika urusan saya sudah beres, saya langsung lepas ikatannya” katanya.
Lebih lanjut Sumirah menjelaskan, orang tua Mei Dias sudah bercerai, sang ayah sudah menikah lagi dan sang ibu (yang merupakan anaknya) bekerja di Surabaya. Jadi hanya dirinya sendiri yang merawat sang cucu, terkadang pamannya Mei Dias datang ke rumah untuk membantu mengawasi.
Melihat Mei Dias dengan kondisi seperti itu, Gus Ipul langsung memerintahkan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, untuk berkoordinasi dan memeriksakan kesehatan Mei Dias. Jika tidak ada kendala, Mei Dias akan disekolahkan di Sekolah Luar Biasa (SLB) agar mendapat pendidikan yang layak.
Gus Ipul juga memastikan, Mei Dias sudah dirawat dengan baik oleh pemerintah, pasalnya dari kecil Mei Dias sudah rutin mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan dari Pemkab Tuban. Bahkan, Mei Dias juga telah mendapat kartu BPJS Kesehatan.
“Jadi saya luruskan, berita itu tidak benar. Anda lihat sendiri kondisi anaknya, ini bukan dipasung. Kedepan kami akan kawal nasib Mei Dias agar mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan di SLB atau gurunya yang datang kesini entah itu tiga hari, atau seminggu sekali. Yang terpenting, anak ini mendapatkan pendidikan yang layak” ujarnya dihadapan wartawan dan warga sekitar.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Saiful Kepala Dinas Sosial Tuban, Nur Jannah, Kapolres Tuban, Kabid Perawatan RSJ Menur, Adi Suwito, dan para wartawan yang diajak untuk menyaksikan secara langsung kondisi Mei Dias. (**)