SURABAYA, beritalima.com – Pemprov Jatim mengapresiasi dan menyambut baik atas berdirinya Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya. Harapannya, dengan berdirinya Konjen Australia tersebut mampu mempererat hubungan kerjasama bilateral antara pemerintah Australia dan Jawa Timur.
“Akhirnya Konjen Australia berdiri di Surabaya. Jadi sekarang ada empat konjen di Surabaya, yakni Konjen Australia, Amerika Serikat, Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok,” ujar Wagub Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menerima Konjen Australia untuk Surabaya Mr. Chris Barnes di Ruang Kerja Wagub Jatim Kantor Gubernur Jatim Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Selasa (10/10).
Ia menjelaskan, keberadaan Konjen Australia ini semakin mempererat hubungan kerjasama bilateral antara Jatim dengan Australia. Hubungan kerjasama ini tidak hanya dari perdagangan, tetapi juga budaya dan pendidikan, investasi, serta pariwisata.
Gus Ipul, sapaan lekat Gubernur Jatim mengatakan, dalam kurun waktu 2013 hingga Juli 2017, nilai ekspor Jatim ke Australia mencapai 1.779,69 juta dollar AS. Sedangkan nilai impornya sebesar 2.870,85 juta dollar AS. Dengan komoditas utama non migas Jatim yang diekspor ke Australia seperti kayu, barang dari kayu, kertas/karton, daging dan ikan olahan. Sementara komoditas utama non migas Jatim yang diipor dari Australia adalah gandum-ganduman, perhiasan, aluminium, bahan kimia anorganik, dan mesin pesawat.
Untuk nilai investasi Australia di Jatim sejak tahun 1970 sampai dengan semester I tahun 2017, sebanyak 66 proyek dengan nilai investasi sebesar 894 juta dollar AS.
Gus Ipul juga menyampaikan, Gubernur Jatim telah menandatangani perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Sister Province dengan Australia Barat yang dihadiri oleh Minister Bill Johnston. Jatim juga telah meresmikan kerjasama konsorsium perguruan tinggi negeri yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, mendukung pembangunan dan meningkatkan hubungan antar masyarakat.
Pada tahun ini, lanjutnya, Pemerintah Australia Barat bekerjasama dengan Hearing AID East Java juga akan memberikan beasiswa S2 master of clinical audiology bagi Jatim kepada Valina Khiarin Nisa, S.Psi dari Fakultas Psikologi Unair.
“Pemberian beasiswa tersebut merupakan langkah konkrit Pemerintah Australia Barat mendukung komitmen Pemerintah Jatim dalam memberikan pelayanan lebih baik kepada Anak Berkebutuhan Khusus di Jatim,” imbuhnya.
Sementara itu, Konjen Australia untuk Surabaya Mr. Chris Barnes mengatakan, Jatim menjadi salah satu daerah prioritas tujuan kerjasama dari Australia. Hal ini didukung dengan kondisi pendidikan, investasi, dan pariwisata yang baik, serta keramahtaman masyarakat Jatim.
Dengan kondisi tersebut, membuat Chris ingin mengajak masyarakat maupun mahasiswa Australia lebih banyak lagi berkunjung ke Jatim. “Tidak hanya mahasiswa dari Jatim yang belajar ke Australia, tetapi mahasiswa Australia juga diharapkan banyak belajar ke Jatim. Belajar bahasa, budaya, atau keramahtamahannya,” katanya.
Ia pun mengapresiasi sikap hangat dan ramah dari masyarakat Jatim terhadap keluarga maupun kolega dari Australia selama tinggal di Jatim. “Terima kasih atas kehangatan dan keramahtamahan selama berada di Jatim,” pungkasnya. (rr)