SURABAYA, beritalima.com – Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkuat pengawasan distribusi bahan pokok jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tujuannya, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Langkah ini senada dengan yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk menjaga stabilitas harga.
“Langkah-langkah dibuat sistematis bahkan diperkuat pengawasannya oleh Kapolda dan KPPU. Ini suatu hal yang bagus dan kemarin Kementerian Pertanian sudah berhasil menemukan satu penimbunan bawang putih,” ujar Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat mendampingi Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman pada Operasi Pasar Induk Osowilangun Surabaya, Jumat (19/5).
Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim menegaskan, jika ada yang mencoba untuk melakukan tindakan-tindakan yang menaikan harga secara drastik, maka Kapolda Jatim tidak akan segan-segan melakukan penegakan hukum. “Terima kasih Kapolda yang mengerahkan anak buahnya, serta dibantu Kodam V Brawijaya untuk melakukan pengawasan distribusi bahan pokok di Jatim,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan, secara umum pasokan bahan pokok cukup tidak hanya provinsi, tetapi juga kabupaten/kota. Selain itu, Jatim juga memiliki gerai stabilisasi harga yang terdiri dari gerai pangan permanen sebanyak 3.558 gerai dan gerai pangan situasional 175 gerai.
Dijelaskan, gerai pangan permanen ini terdiri dari kios pangan operasi pasar, toko tani Indonesia, aplikasi e-warung, serta rumah pangan kita. Sedangkan gerai pangan situasional terdiri dari operasi pasar mandiri dan operasi pasar bantuan ongkos angkut (BOA). “Melihat persiapan yang dilakukan dan kecukupan pangan, maka tidak ada alasan harga naik untuk bahan pokok,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman mengatakan, operasi bawang putih dilakukan untuk menurunkan harga bawang putih yang pada pekan lalu masih mencapai Rp. 50 ribu per kg dan Rp. 200 ribu per sak.
Menurutnya, para pengusaha atau importir bawang juga telah sepakat untuk menurunkan harga khusu menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri kali ini. Berdasarkan data yang dimilikinya, jika dua hari lalu bawang putih masih di kisaran Rp. 50 ribu per kg, hari ini di pasaran sudah turun menjadi Rp. 23 ribu per kg.
Di hadapan para pedagang dan pembeli bawang putih, Amran juga menjelaskan, semua harga bahan pokok berada dalam posisi stabil seperti cabai, beras, ayam, telor, bawang putih, dan sebagainya. “Diharapkan harga stabil hingga selesai Idul Fitri,” harapnya.
Ditegaskan, jika ada pihak-pihak yang mengganggu masyarakat di Bulan Suci Ramadhan melalui kenaikan harga bahan pokok, maka pihaknya bersama Kementerian Perdagangan akan mencabut ijin pihak yang melakukan pelanggaran dan kepolisian akan bertindak.
“Kemarin kita sudah berikan sanksi kepada tiga tersangka di Marunda, mereka tidak akan menjual bawang putih lagi di Indonesia. Kementerian Pertanian sepakat dengan Kementerian Perdagangan untuk mencabut ijin perusahaan tersebut. Mereka tidak boleh lagi berbisnis di Indonesia,” tegasnya.
Operasi Pasar Bawang Putih kali ini merupakan gelaran kerjasama antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Bulog. Sebanyak enam kontainer bawang putih didatangkan dan digelar di dalam Pasar Induk Osowilangun untuk operasi pasar kali ini.
Ada tiga jenis bawang yang dijual kali ini yakni bawang putih dari Cina dijual Rp. 23 ribu per kg atau Rp. 460 ribu per sak. Kemudian bawang putih dari India jenis super dijual Rp. 15 ribu per kg atau Rp. 300 ribu per sak, serta dari India kualitas biasa dijual Rp. 10 ribu per kg atau Rp. 200 ribu per sak. (rr)