Gus Ipul : Pemprov Jatim Selenggarakan Wayang Kulit 20 Kali dalam Setahun

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Jatim Berfoto Bersama Dengan Kepala TVRI - Kepala Disbudpar Jatim Dalam Acara Wayang Kulit Di TVRI.

SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan pentas wayang kulit sebanyak 20 kali dalam setahun. Ini karena wayang adalah salah satu budaya asli Jatim yang menjadi tontonan sekaligus tuntunan, karena dalam setiap pagelarannya senantiasa mengajarkan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi kehidupan.
“Kami menganggarkan pentas wayangan 20 kali dalam setahun. Ini adalah komitmen kami untuk melestarikan wayang kulit sebagai warisan dari budaya Indonesia, yang juga telah menjadi warisan budaya duni”
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk dalam rangka Memperingati HUT ke-39 Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jawa Timur di Kantor TVRI Jatim, Jl. Mayjend Sungkono Surabaya, Jumat (3/3) dini hari.
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, alasan menggelar 20 kali pentas wayang dalam setahun karena wayang adalah salah satu warisan sejarah seni dan budaya asli Indonesia yang terus eksis hingga saat ini. Bahkan, keberadaan wayang dapat dijadikan alat untuk memperkuat kerukunan masyarakat.
“Disini tidak hanya orang yang tua saja yang menonton wayang kulit, tapi juga ada anak-anak, remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Kita semua duduk bersama menonton wayang yang selain menghibur, juga dapat memberikan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi kehidupan. Inilah yang memperkokoh kerukunan kita” katanya.
Karenna itu, lanjut Gus Ipul, kecintaan terhadap wayang kulit harus terus dipupuk dan dilestarikan. Dengan mencintai budaya wayang, artinya kita juga melestarikan budaya asli bangsa ini kepada anak cucu.
“Budaya wayang tidak tergantikan, ini harus kita pertahankan kepada generasi penerus, kisah dalam wayang menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa ini punya tuntunan, tatanan, dan nilai-nilai lurur kehidupan yang mulia” katanya.
“Sudah seharusnya masyarakat lebih mencintai budaya wayang daripada budaya-budaya asing yang menyerbu bangsa ini. Orang luar negeri saja begitu kagum dan bangga dengan budaya wayang, jangan sampai malah kita sendiri yang jadi lebih kagum dengan budaya luar yang lebih modern. Kita punya wayang sebagai kekuatan bangsa, dan kita harus bangga akan wayang kulit” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *