Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf secara khusus mempertemukan keluarga korban penipuan haji melalui Philiphina dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah Pasuruan.
Gus Ipul di dampingi Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf langsung menuju Kantor Desa Bulukandang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan Kamis (25/8). Kedatangan keduanya tersebut yakni menemui para keluarga korban penipuan haji yang dilakukan KBIH Arafah, Pandaan.
Pertemuan pertama terjadi di kantor balai desa Bulukandang. Begitu tiba di kantor desa, dua kepala daerah ini langsung berdialog dengan keluarga korban penipuan Haji yang diberangkatkan melalui Philipina.
Gus Ipul menyatakan, bahwa pemerintah wajib melindungi warga negaranya. Pemerintah berhak untuk membantu setiap warga negaranya yang mengalami kesulitan. Akan tetapi, proses pemulangan jemaah haji yang berada di luar negeri menjadi kewenangan kementrian luar negeri. Namun, pemerintah daerah berkewajiban untuk membantu setiap kesulitan warganya.
Dihadapan keluarha korban, Gus Ipul menegaskan, bahwa pemerinyah akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak kedutaan Indonesia yang ada di Philiphina. Ia meyakini, musibah yang terjadi pada jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui Philiphina merupakan kasus penipuan dengan memalsukan dokumen.
Ia menjelaskan, bedasarkan data dan laporan yang diterima kasus penipuan jamaah haji yang berangkat melalui Philiphina berjumlah 177 orang. Di Jatim terdapat 12 orang yang juga mengikuti. 10 orang berasal dari Pasuruan, sedangkan 2 orang berasal dari Sidoarjo.
Setelah bertemu KBIH Arafah dan bertemu Gus Huda selaku pemilik, Gus Ipul menegaskan bahwa permasalahan yang paling serius adalah pemalsuan dokumen. Langkah selanjutnya, yakni masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam memilih biro perjalanan ibadah haji plus.
Menurutnya, masyarakat harus selektif di dalam memilih KBIH yang baik. KBIH juga tidak boleh memanfaatkan dana jamaah haji untuk keperluan lain. “Saya terus terang mengecam kepada KBIH yang menyiayiakan amanat dari ummat. Jangan sampai, kepercayaan ummat diabaikan untuk keperluan lainnya,” tegasnya.
KBIH tidak boleh memberangkatkan Haji Plus dan tidak boleh menerima uang, harus melalui bank. “Saya masih gagal paham dengan penjelasan dari KBIH dan akan menunggu proses yang ada. Yang jelas, keluarga sudah bertemu dengan penanggung jawab dari KBIH. Nantinya, kita tunggu proses selanjutnya,” imbuhnya.
Bupati Pasuran Irsyad Yusuf menghimbau kepada seluruh masyarakat Kab. Pasuruan untuk tidak mudah percaya kepada KBIH atau Travel biro perjalan ibadah haji melalui negara lain.
Khusus kepada keluarga korban, ia meminta agar seluruh jamaah di doakan agar semua proses yang ada saat ini bisa berlangsung secara baik dan kembali ke Tanah Air. “Saya mohon kepada keluarga untuk mendoakan calon jamaah haji yang ada di Philiphina agar segera kembali ke Tanah air dan seluruh proses imigrasi pemeriksaan di mudahkan,” tutupnya. (**).