SURABAYA, beritalima.om – Pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno menyiapkan program penciptaan 1.000 bisnis rintisan (startup) unggulan.
Janji kerja itu disampaikan Puti Guntur Soekarno saat berdiskusi informal dengan para penggerak ekonomi kreatif di Satu Atap Co-Working Space, Surabaya, Minggu (11/2/2018).
”Jatim punya potensi besar di sektor ekonomi kreatif, yang selama ini belum tergarap optimal. Padahal potensinya luar biasa,” kata Puti.
Dosen tamu Kokushikan University Jepang itu percaya bahwa ekonomi kreatif bisa menjadi andalan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sektor ini juga menjadi jawaban bagi problem penyerapan tenaga kerja di tengah tren industri dan pertanian yang termekanisasi.
”Barrier untuk masuk ke bisnis kreatif sangat minim, sehingga jika fasilitasi Pemprov Jatim ke depan tepat, maka akan banyak lahir entrepreneur baru dari sektor ini,” ujarnya.
Puti menambahkan, ekonomi kreatif menyilang ke dalam dua sektor besar, yaitu digital economy dan leisure economy, yang bakal digodok di pusat inkubasi bagi startup.
”Kami sudah siapkan program tersegmentasi. Gimana pendampingan untuk startup digital, gimana menguatkan yang di leisure economy, semua sudah ada di janji kerja kami,” jelas Puti yang dikenal jago melukis dan bermain piano.
Puti menyebut salah satu target kerja di bidang ini adalah penciptaan seribu startup unggulan. Bersama Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Puti membikin kriteria ”unggulan”. Di antaranya dari indikator omzet, penyebaran penggunaan jasa/barangnya, dampak sosial-ekonominya ke masyarakat, dan sebagainya.
”Jadi teman-teman yang selama ini bergelut di creative economy, tidak usah galau. Kita kerja kolaboratif bikin Jatim jadi jantungnya ekonomi kreatif Indonesia,” papar Puti yang tampil modis mengenakan kaus hasil kreasi anak-anak muda Surabaya.
Puti menambahkan pentingnya penguatan SDM sektor kreatif. Untuk itu, dia menyiapkan program beasiswa di mana anak-anak muda dari Jatim bakal dikirimkan ke pusat perfilman dunia, permusikan, teknologi informasi, seni pertunjukan, dan sejenisnya. Selain itu, ada beasiswa kepada anak-anak muda yang berkuliah di jurusan yang terkait ekonomi kreatif.
”Kami antarkan anak-anak muda Jatim terbang menguasai ekonomi kreatif, menjadikannya sebagai instrumen untuk membantu ekonomi dan problem sosial rakyat,” tegas Puti.
Ibu dari dua anak remaja itu juga berjanji mewujudkan model pemerintahan kolaboratif dengan merangkul para inovator sosial untuk membantu pemecahan permasalahan publik.
”Misalnya, ada yang punya ide pengelolaan sampah, akan kami adopsi. Lalu kami libatkan teman-teman bikin sistem atau aplikasi yang membantu petani, nelayan, dan sebagainya,” pungkasnya.