SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf meresmikan operasi dan fungsional Jalan Tol Surabaya-Kertosono, Senin (19/6). Ruas tol ini memanjang sejauh 78 km dan merupakan bagian jalur alternatif Jalan Tol Trans Jatim. Jalan tol yang beroperasi pukul 06.00 – 17.00 WIB pada tanggal 19 Juni – 2 Juli 2017 ini hanya diperbolehkan melintas bagi kendaraan pribadi.
Terhitung sejak hari ini, jalan tol yang menghubungkan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo hingga Kabupaten dan Kota Mojokerto tersebut diberlakukan untuk para pengendara, terutama pemudik dalam rangka Lebaran 2017.
Tidak hanya berhenti di Mojokerto, ruas tol tersebut juga sudah tersambung hingga Kertosono yang melintasi Kabupaten Jombang hingga Kabupaten Nganjuk, tepatnya lepas Sungai Brantas setelah simpang Mengkreng.
Empat gerbang tol disediakan di pintu masuk Waru. Pemudik dari arah Surabaya mengambil jalur tengah atau Perak. Nanti akan ada papan petunjuk mengarah ke jalur tol ini.
Dalam sambutannya, Gus Ipul-sapaan lekat Wagub Jatim mengapresiasi atas difungsikannya jalan tol Surabaya-Kertosono. Dengan adanya jalan tol itu sebagai jalur alternatif yang bisa mengurai kepadatan kendaraan di jalan sehingga mampu mengurangi kemacetan yang biasa terjadi pada musim arus mudik seperti di Medaeng, Sepanjang, Kletek, Mojokerto bahkan sampai Mengkreng.
“Kita harapkan dengan adanya jalur alternatif ini kemacetan bisa diatasi. Mudah-mudahan bisa mengurangi kepadatan kendaraan di jalan. Dengan tol ini mudik lebaran jadi membahagiakan,” ujarnya.
Gus Ipul mengimbau kepada para pemudik yang melintas jalan tol ini agar bisa menjaga kecepatan kendaraannya tidak melebihi 40 km per jam. Selain itu bagi pengendara diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada di pintu masuk maupun keluar dari jalan tol yang memang biasanya terjadi penumpukan.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Jasa Marga Surabaya Mojokerto (JSM) Budi Pramono mengaku bersyukur walaupun tanah baru bebas terakhir 30 Maret 2017, namun jalan ini sudah tersambung meski hanya satu jalur. “Alhamdulillah semua sudah tersambung dan bisa digunakan oleh pemudik meski satu jalur dan masih bersifat fungsional,” katanya.
Prediksi Penumpang Arus Mudik Tahun 2017 Capai 11 juta
Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul menyampaikan prediksi penumpang arus mudik tahun 2017 mulai dari H-10 sampai H+15 bisa mencapai sekitar 11.136.740 orang dengan kenaikan 3,79 persen. Data ini diperoleh dari melihat jumlah pertumbuhan penumpang pada masing-masing moda angkutan baik jalur darat, kereta api, laut, maupun udara.
Ia menjelaskan, angkutan jalan tumbuh 2 persen atau sekitar 5.916.715 orang, angkutan kereta api tumbuh 5,5 persen atau sekitar 1.249.462 orang. Angkutan penyeberangan juga tumbuh sebanyak 4 persen atau 1.912.365 orang, angkutan laut tumbuh 3,4 persen atau 199.897 orang. Sedangkan yang meningkat cukup tajam yakni angkutan udara tumbuh 8,74 persen atau 1.858.265 orang. “Ini artinya makin banyak pemudik yang naik pesawat terbang untuk bepergian selama arus mudik,” katanya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iryansyah, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Aris Yuda Legawa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Jatim Gatot Sulistyo Hadi, serta Asisten II Sekdaprov Jatim Fatah Jasin. (rr)