SURABAYA, beritalima.com – Revolusi mental menjadi solusi dari tiga permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi. Tiga masalah itu adalah merosotnya wibawa negara, lemahnya sendi perekonomian bangsa, dan intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat menjadi narasumber Seminar Keberagaman Nilai-Nilai Pancasila di Gedung Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Jl. Jemur Andayani Surabaya, Jumat (2/6).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, revolusi mental adalah gerakan seluruh masyarakat, baik pemerintah dan rakyat dengan cara yang cepat dan tepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan negara agar mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat.
Revolusi mental menjadi kunci untuk memenangkan bangsa ini di era globalisasi. Pasalnya, revolusi mental memiliki tiga nilai utama, yakni integritas (jujur, dipercaya, berkarakter dan integritas), kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovatif dan produktif), serta gotong royong (kerja sama, solidaritas, komunal, berorientasi pada kemaslahatan).
Masih menurut Gus Ipul, revolusi mental harus terus digaungkan guna membentuk karakter pemuda agar memiliki jiwa Pancasila. Hal itu diperlukan untuk menjawab tantangan ekonomi dan informasi di era globalisasi yang sudah tak lagi mengenal batas negara,
Di era globalisasi, pemuda diharapkan mampu mengembangkan kreativitas, berwawasan keilmuan, berjiwa pemimpin dan berjiwa Pancasila. Pemuda memiliki peran penting sebagai tulang punggung, harapan dan masa depan, serta garda terdepan pembangunan bangsa, baik fisik maupun mental spiritual serta karakter.
“Pemuda memiliki rasa nasionalisme terselip dalam jiwa mereka yang selalu bergejolak sebagai kepemimpinan masa depan yang ideal. Rasa nasionalisme adalah syarat utama seorang pemimpin sejati bangsa ini guna menyukseskan revolusi mental dan memenangkan persaingan di era globalisasi” katanya.
Pemuda jadi Andalan untuk Memenangkan Bangsa di era Globalisasi
Masih menurut Gus Ipul, salah satu alasan pentingnya pemuda sebagai target revolusi mental karena mereka menjadi andalan bangsa dalam era globalisasi, khususnya di bidang perekonomian. Para pemuda menjadi pemain penting dalam perekonomian Indonesia
Berdasarkan data Sakernas (Agustus 2016), dari 118,41 juta penduduk Indonesia yang bekerja, sebanyak 28,5 persennya adalah pemuda. Mereka menempati tiga sektor penting dalam perekonomian bangsa, yakni Jasa (51,94%), Manufaktur (25,03%) dan Pertanian (23,03%).
“Ini artinya, peran pemuda cukup vital dalam perekonomian. Pemuda menjadi sumber penggerak ekonomi bangsa. Jika ekonomi tumbuh dengan bagus dan bangsa kita memenangkan globalisasi, maka rakyat jadi sejahtera, kesejahteraan itu menciptakan ketertiban. Kedua hal itu adalah tujuan dari revolusi mental” katanya.
Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan, pemuda menempati posisi strategis, baik sebagai pelaku pembangunan maupun penerus pembangunan di masa datang dengan energi yang fresh dan skill yang melek Teknologi Informasi. “Pemuda adalah simbol dari idealisme, semangat dan cita-cita bangsa” pungkasnya
Kapolrestabes Surabaya Ajak Jaga Pancasila
Pada kesempatan itu, Kapolrestabes, Kombes Pol. Mohammad Iqbal, SIK, MH mengajak seluruh pihak untuk menjaga Pancasila. Caranya dengan menumpas aksi terorisme dan gerakan radikalisme, mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan kelompok dan golongan.
“Pancasila harus kita jaga dengan sekuat tenaga. Indonesia ini indah, bangsa lain begitu ingin memiliki tanah air seindah Indonesia. Bersyukurlah dan jangan merusak tanah air kita. Mari kita jaga Indonesia yang memiliki konstitusi, salah satunya Pancasila demi masa depan bangsa dan generasi penerus kita” (rr)