Gus Ipul : Santri Harus Manfaatkan Kemajuan Teknologi Secara Positif

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf menyatakan, bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara positif oleh santri.
“Mari santri untuk menyadari cepatnya kemajuan teknologi. Caranya dengan memanfaatkan dan mempergunakan teknologi secara baik untuk peningkatan ilmu di pondok pesantren dan masyarakat. Kemajuan teknologi akan membentuk perubahan prilaku yang luar biasa bagi penggunanya,” ujarnya saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Jember, Minggu (19/2).

Ia mengatakan, pengguna internet di Indonesia berada pada urutan kelima di dunia. Maka dari itu, kemajuan teknologi harus dapat dimaksimalkan untuk memberikan kemajuan bagi ponpes. Penggunaan teknologi yang salah akan menimbulkan konflik berkepanjangan antar ummat.
Kemajuan zaman harus ditindaklanjuti oleh santri terutama pada bidang tertentu seperti IT. Jika santri memahami kemajuan teknologi akan memberi warna terhadap proses pembangunan.Oleh sebab itu, santri harus melek teknologi agar informasi dan ilmu yang dimiliki bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam seminar nasional tersebut, Gus Ipul menyatakan, bahwa seorang santri yang belajar ilmu pengetahuan agama yang disebut ‘mondok’ sekitar 50 persen ditentukan oleh faktor dari pengasuh atau kiainya.
“Bedasarkan survey tersebut terungkap alasan bahwa seorang santri mondok ditentukan karena pengasuhnya atau kiai yang sangat kharismatik dan disegani,” ungkapnya.

Alasan lainnya, sebanyak 30 persen seorang santri mondok di ponpes dikarenakan lulusan pondok atau disebut alumni. Kesuksesan alumni sebuah ponpes dapat menjadi tolak ukur seorang santri untuk menimba ilmu disebuah ponpes.
Dihadapan santri dan alumni IAA, Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini santri harus mampu membantu pemerintah dalam menghadapi permasalahan bangsa yang besar. Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini adalah kesenjangan sosial dan peningkatan daya saing terhadap sumber daya manusia.

Untuk meningkatan daya saing santri harus meningkatkan diri ditambah dengan keterampilan agar mampu berdaya saing. “Pemprov Jatim berkomitmen untuk meningkatkan daya saing masyarakat hingga santri yang ada di Jatim. Caranya dengan memaksimalkan peran SMK Mini yang terstandarisasi dan didalamnya terdiri dari banyak keterampilan unggulan di dalamnya,” imbuhnya.
Bupati Jember dr. Faidah menuturkan, bahwa ke depan peran pondok tidak lagi menjadi pusat di imbanya ilmu dan agama semata. Akan tetapi, pondok saat ini harus menjadi pusat kebangkitan ilmu, kebangkitan sosial dan pusat kebangkitan ekonomi.

Pemkab Jember bersama ponpes yang ada akan mengembangkan warung rakyat berjaringan guna menyejahterakan masyarakat. “Ponpes jember ke depan harus menjadi pelopor dalam membentuk koperasi pesantren berjaringan. Pemkab Jember akan mensuport dan mendukung penuh program program yang akan membangkitkan ekonomi dan pembangunan di ponpes.

Turut menjadi pembicara Khatib Amm PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Rektor UINSA Prof. KH. Abd. A’la , KH. Miftah Faqih, , Drs. KH. Muqid Arief, Achmad Bunyamin.
(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *