Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengatakan, bahwa Sedekah Bumi yang merupakan budaya asli dari masyarakat desa untuk adalah wujud rasa syukur manusia kepada sang pencipta.
Hal tersebut disampaikannya pada acara Sedekah Bumi dihadapan masyarakat Dusun Dibee, Kab. Lamongan, Rabu (21/9) malam
Ia mengatakan, bahwa sedekah bumi merupakan salah satu tradisi desa dalam menyambut hasil panen baik pertanian maupun tambak dari petani maupun petambak. Sedekah bumi merupakan budaya yang harus terus dilakukan sekaligus memberikan bentuk rasa peduli antara manusia kepada sang pencipta.
Gus Ipul sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa sedekah bumi desa merupakan cara manusia untuk mengingat dan mensyukuri segala rezeki yang diberikan oleh sang pencipta berupa panen yang lancar hingga kemudahan hasil pangan yang melimpah.
Hasil pangan yang melimpah tersebut meliputi, persawahan yang dapat panen tepat waktu tanpa terkena hama. Hasil pangan lainnya, yakni area tambak yang dapat menghasilkan panen sesuai dengan waktu, tanpa ada yang mati dari budidaya tambak yang dihasilkannya.
“Jika kita senantiasa ingat dan bersyukur kepada sang pencipta dengan selalu meminta pertolongannya maka akan dikembalikan pula dalam bentul hasil bumi yang melimpah. Sedekah h desa merupakan cara petani, petambak dalam mengingat dan berikhtiar pentingnya menjaga alam dan selalu bersyukur kepada sang pencipta karena telah diberi kenikmatan berupa hasil panen yang melimpah,” ungkapnya.
Gus Ipul juga menjelaskan, bahwa kegiatan sedekah bumi desa dapat juga diartikan sebagai cara manusia untuk bersama-sama peduli terhadap sesama masyarakat. Peduli artinya, mau untuk bersama-sama, kerja keras, tolong menolong hingg gotong royong membangun desa dengan positif.
Menurutnya, kepedulian merupakan salah satu contoh yang harus dilakukan antara pemimpin kepada rakyatnya. Rakyat, juga harus peduli kepada pemerintah dan pemimpin dalam membangun desa.
“Kebiasaan saling tolong menolong, kerja sama hingga gotong royong merupakan kebiasaan yang baik dan harus ditularkan kepada seluruh anggota masyarakat yang ada di desa. Semoga dengan sedekah bumi dan bersih desa ini, rakyat desa semakin sejahtera dan mau saling memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” imbuhnya.
Wakil Bupati Lamongan Hj. Kartika menegaskan, bahwa Lamongan merupakan lumbung pangan nasional. Sedekah bumi dapat dimaknai sebagai bagian dari rasa syukur kita terhadap ummat yang beriman atas hasil panen yang melimpah. “Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari rasa syukur kita dalam menjadikan Lamongan sebagai lumbung pangan dan daging di Jatim sekaligus nasional,” pungkasnya. (**).