Gus Ipul : Sholawat Hadirkan Syafa’at

  • Whatsapp

MOJOKERTO, beritalima.com – Sholawat dapat menghadirkan pertolongan atau syafaat ketika umat manusia ditimbang amalnya kelak di akherat. Pertolongan itu bisa didapatkan ketika kita bersholawat dengan mengingat dan mengharapkan pertolongan dari Nabi Muhammad SAW ketika kita dipanggil kehadapan Allah SWT.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Tabligh Akbar dan Doa Bersama Lembaga Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC. Ngoro Kabupaten Mojokerto di lapangan desa Tanjang Rono, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (28/10) malam.

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, syafaat Rasulullah SAW sangat dibutuhkan oleh umat manusia saat menghadap Allah SWT. Pasalnya, meski telah melakukan segala tuntunan yang ada dalam kitab suci Al Quran, seperti sholat lima waktu, beramal dengan baik, dan lainnya namun belum tentu cukup untuk menyelamatkan manusia di hari kiamat kelak.

“Karena itu, disamping kita diperintah oleh Allah SWT untuk berdoa, kita juga diperintah untuk bersholawat. Dengan bersholawat secara rutin, kita berharap mendapatkan syafaat dan pertolongan dari Rasulullah Muhammad SAW agar kita mendapat keselamatan di akherat dan berkumpul bersama para ahli surga.” katanya.

Manfaat syafaat tidak hanya untuk keselamatan di akhirat, tapi juga di dunia. Pria kelahiran Pasuruan ini mencontohkan kisah seorang kiai yang mendapatkan syafaat dari permasalahannya, namanya adalah Kiai Abdul. “Beliau adalah salah satu kiai yang sering diundang kemana-mana untuk pengajian dan berdakwah” katanya.
Suatu ketika, lanjut Gus Ipul, Kiai Abdul diundang untuk mengisi pengajian di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Rencana awalnya, sang kiai hanya melaksanakan kegiatan di pulau tersebut selama dua hari. Namun ternyata sudah seminggu Kiai Abdul tidak bisa pulang kembali ke Gresik karena ombaknya tinggi dan besar.

“Karena ombak terlalu tinggi, kapal tidak berani berlayar kembali ke pelabuhan Gresik. Bahkan menurut warga setempat, ombak tersebut bisa berlangsung selama sepuluh sampai sebelas hari” lanjutnya.
Harapan Kiai Abdul sempat muncul ketika ada kapal perang milik TNI AL yang bersandar di Pelabuhan Bawean. Namun harapan itu pupus karena awak kapal tersebut menyampaikan bahwa hanya Panglima Armada Timur yang bisa mengijinkan orang lain naik kapal tersebut.

Melihat kondisi itu, Kiai Abdul menelepon Kiai Nawawi dan mencurahkan permasalahannya. “Kiai Nawawi adalah sahabat saya, dan beliau langsung menelepon saya untuk menceritakan kondisi yang dialami Kiai Abdul. Kemudian, saya menelepon Pangarmatim untuk menyampaikan kondisi tersebut” Kata Gus Ipul.
Akhirnya, Pangarmatim langsung menelepon anak buahnya yang bertugas di kapal perang yang berada di Bawean untuk mengangkut Kiai Abdul kembali ke Gresik. “Padahal kapal itu direncanakan tiga bulan keliling lautan, tapi demi Kiai Abdul, kapal itu dilewatkan ke Pelabuhan Gresik” ujarnya.

“Itulah syafaat yang dialami Kiai Abdul, meski harus lewat perantara dulu, yakni Kiai Nawawi-saya-Pangarmatim. Sama seperti syafaat dari sholawat ini, lewat kiai-ulama-baru nyambung ke Rasulullah. Karena pada dasarnya, antara kiai satu dengan yang lainnya saling terhubung, baik karna pernikahan atau keilmuan” imbuhnya.
Hadir dalam kesempatan ini, para kiai dan ulama, diantaranya KH. Mufid Ilyas, KH. Sholeh, para pengurus PCNU MWC Kecamatan Ngoro, tokoh masyarakat, dan ratusan masyarakat. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *