JATIM, beritalima.com – Pemerintah Propinsi Jatim, dalam membuat rencana program pembangunan Jalan Menuju Mandiri dan Sejahtera ( Jalin Mantra) Tahun 2016, mentargetkan sebanyak 152 ribu Kepala Keluarga miskin bisa terselesaikan atau bisa terangkat kesejahteraannya.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf, saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan Sosialisasi Pendamping Pengelolaan Program Jalin Matra Tahun 2016 se Jatim di Hall Hotel Selecta Batu, Rabu Malam (27/4).
Menurut Gus Ipul panggilan akrap Wagub Jatim Saifullah Yusuf, pemprov. Jatim membuat program Jalin Matra ini bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan yang ada di Jatim. Program Jalin Matra ini dibuat khusus untuk menanggulangi kemiskinan masyarakat Jatim dengan cara atau program pemberdayaan perempuan. Utamanya pada mereka yang Kepala keluarganya adalah perempuan ( seorang janda).Caranya harus ada pemilahan atau kategori usia, yaitu mereka yang berusia 50 tahun kebawah diberi bantuan modal/usaha dengan pendampingan satu orang kader PKK atau Lembaga Pembangunan Masyarakat (LPM). Sementara bagi Ibu-ibu janda yang ber-usia 50 tahun keatas akan diberi bantuan langsung tunai (BLT).
Dikatakan, Jalin Matra diambil karena program ini belum diambnil dan tersentuh oleh pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Jadi, Pemprov. mengambil dan membuat program yang berkenaan atau menyentuh langsung ke masyarakat agar masyarakat yang tidak berdaya nantinya bisa berdaya, mandiri dan sejahtera. Bantuan tersebut diberikan sesuai data yang falid (BPS) yakni nama dan alamat penerima bantuan sesuai dengan KK masing-masing.
Ditambahkan, bantuan akan diberikan sesuai dengan data permintaan yang tertera atau tertulis dalam rekap keluarga miskin. Selain itu, bantuan itu juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi umur penerima serta lahan/tempat tinggal mereka. Sebagai contoh, Kab. Sampang daerahnya cocok untuk bantuan ternak dan kebetulan masyarakatnya juga minta bantuan ternak. Otomatis bantuan itu segera mungkin dicairkan atau diterimakan.
Mengapa dalam program jalin matra ini, yang mendapat bantuan difokuskan kaum perempuan. Karena sekarang ini perempuan menjadi penentu keberhasilan dalam pembangunan. Kalau perempuan itu baik atau sehat, maka segala macamnya menjadi bagus dan sehat. Sebaliknya, kalau perempuan/ibu dalam keluarga itu sakit maka satu keluarga itu ikut menjadi sakit. Oleh karena itu, betapa pentingnya kaum perempuan dalam proses pembangunan, dan keberhasilan pembangunan juga ditentukan oleh perempuan.
Untuk itu, Jawa Timur dalam menggerakkan pembangunan (Program Jalin Matra) yakni program untuk meningkatkan dan menambah income keluarga ini kita menggandeng kaum perempuan. Ini semua sudah terbukti dengan program kopwan dua tahun lalu dengan bantuan sebesar Rp 25 juta /Kopwan dan rata-rata hasilnya sangat memuaskan. Untuk itu, program jalin matra inipun yang tembak juga kaum perempuannya bukan kaum laki-lakinya. Karena perempuan ternyata sangat cerdas dan matang managemennya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Wagub Jatim berkenan menyaksikan MoU kerjasama antara Bappemas dengan Rector Universitas Brawijaya (UB) Malang (LPM-nya) yakni untuk Praktek Kerja Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Brawijaya. Dalam KKN itu nantinya mahasiswa akan praktek langsung dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat penerima bantuan dari pemerintah. Jadi, pendampingannya selain dari kader PKK juga berasal dari mahasiswa UB.
Dengan begitu, diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan masyarakat miskin sebanyak 152 ribu KK di Jatim ini kehidupannya kan jauh lebih baik, mandiri dan sejahtera. Jalin Matra Tahun 2016, yang ditargetkan bisa menyelesaikan 152 ribu KK miskin ini didampingi sebanyak 380 Kades, sekdes dan LPM serta Kader PKK ditambah dengan mahasiswa UB yang KKN. ( **)