Gus Ipul : Tenaga Pendamping Tentukan Kemajuan Desa

  • Whatsapp
Gus Ipul bersama Kadis PMD dan Rektor UNM berfoto bersama ratusan peserta or

BATU, beritalima.com – Keberadaan tenaga pendamping menentukan kemajuan dan berkembangnya suatu desa. Program dari pemerintah bisa berjalan dan berhasil karena keberadaan pendamping desa.
“Fungsi dari tenaga pendamping adalah bekerjasama dengan kepala desa dalam memperkuat tata kelola desa dalam mengevaluasi dan memonitoring program yang dijalankan,” hal tersebut disampaikan Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf Pembukaan Orientasi Pengelola Jalan LaiN Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) di Hotel Selecta, Kota Batu, Rabu(19/4).
Tenaga pendamping diharapkan bisa mendorong dan menggerakkan perekonomian desa. Dengan semakin meningkatnya kemampuan perangkat desa seperti kepala desa, sekretariat desa dan dibantu tenaga pendamping, program program desa khususnya dalam hal menurunkan angka kemiskinan bisa ditekan.”Masyarakat desa setidaknya juga dilibatkan sehingga angka partisipasinya meningkat,” ujar Gus Ipul sapaan akrabnya.
Apabila menginginkan sebua desa bisa maju syaratnya tidak ada urbanisasi. Oleh sebab itu, masyarakat desa harus dibuat betah di desa caranya dengan mendorong dan membantu agar bisa mandiri. Tentunya perlu kerja keras,khususnya dalam hal mengurangi angka kemiskinan. Perlu inovasi baru Jalin Matra agar kemiskinan di Jatim bisa turun.
Menurutnya, ekonomi desa rata rata tumbuh akan tetapi rentan terhadap inflasi, kesenjangan dan kemiskinan. Inflasi di desa saat ini sangat tinggi. Peredaran uang sangat cepat dibandingkan kota. Penduduk desa, lebih banyak menjual hasil produksinya sebelum panen. Hal itu yang menyebabkan inflasi di pedesaan menjadi tinggi dimana masyarakat cenderung membeli bahan pokok di kota.”Pendamping harus bisa mengawal program yang bertujuan mengangkat kesejahteraan masyarakat. Hal dasar yang harus dilakukan adalah memberikan layanan dasar dan infrastruktur,” ucapnya.
Layanan dasar yang paling hakiki adalah tersedianya air bersih, perbaikan gizi dan tersedianya sanitasi. Hal tersebut menjadi problem utama dan perlu dicarikan solusi. Berbagai penyakit seperti hidrosepalus dan gizi buruk bisa terjadi karena kurang baiknya layanan dasar.Tenaga pendamping harus bisa memberikan layanan dasar itu.
Di akhir sambutan Gus Ipul titip dua hal kepada tenaga pendamping. Pertama Indonesia merupakan negara terbanyak penderita kusta setelah India dan Brasil. Sedangkan Jatim tertinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, tenaga pendamping diharapkan apabila menemukan dan melihat masyarakat berpotensi menderita kusta untuk segera melaporkan agar segera diobati. Kedua, terkait tubercolosis diharapkan apabila ada penderita segera dibawa ke rumah sakit untuk diobat karena sudah ada program pemerintah Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOS).”Kusta bukan kutukan, banyak obat obat baru yang bisa menyembuhkan penyakit kusta,”tambahnya.(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *