MOJOKERTO, beritalima.com – Wayang merupakan salah satu budaya asli Jawa Timur yang menjadi hiburan rakyatdi semua kalangan. Oleh sebab itu wayang harus terus dilestarikan, karena dalam setiappagelarannya selalu menyajikan tontonan sekaligus tuntunan yang bermanfaat dalamkehidupan. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. SaifullahYusuf saat menghadiri Festival Wayang Kulit 2017 dengan lakon “Makrifat Dewaruci” diLapangan Desa Bandung, Kec. Gedek, Kab. Mojokerto, Minggu (26/03) malam.Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim mengatakan, wayang adalah warisan seni danbudaya daerah asli Indonesia yang terus eksis hingga sekarang. Bahkan, keberadaanwayang dapat dijadikan alat untuk mempersatukan masyarakat. “Dalam acara ini tidak hanya orang tua saja yang menonton wayang kulit, ada anak-anak, serta remaja baik laki-laki maupun perempuan. Kita duduk bersama menontonwayang yang tidak hanya menghibur, tapi juga mencontohkan nilai-nilai luhur yangbermanfaat dalam keseharian. Ini jugalah yang mampu memperkuat persatuan dankerukunan dalam kehidupan bermasyarakat,” urainya.Gus Ipul menambahkan, manfaat wayang cukup banyak oleh sebab itu kecintaanterhadap wayang kulit harus terus dipupuk. Dengan mencintai budaya wayang, itu berartijuga melestarikan dan mewariskan budaya asli bangsa kepada generasi penerus. “Keberadaan wayang tidak tergantikan, dan harus kita wariskan pada anak cucu kita.Jangan sampai kita lebih bangga dengan budaya asing, daripada budaya asli warisanleluhur bangsa ini. Kita harus bangga punya wayang, sebagai kekuatan budaya bangsa,”terangnya.Pada kesempatan sama, Gus Ipul berpesan, selain melestarikan budaya bangsamasyarakat juga harus mampu mengikuti kemajuan Teknologi Informasi (TI) yang sedangberkembang. Masyarakat khususnya generasi muda harus bisa memanfaatkan teknologisecara benar dan positif. Menurutnya, kemajuan teknologi akan mampu membentukperubahan perilaku yang luar biasa pada penggunanya. “Penggunaan TI ini punya beragammanfaat, misalnya untuk mempromosikan keberadaan wayang kulit ke dunia luar. Olehkarena itu masyarakat harus melek teknologi,” pungkasnya.Sementara itu, Bupati Mojokero Mustofa Kamal Pasa menyampaikan, acarawayangan merupakan pagelaran yang luar biasa, karena melibatkan banyak pihaksekaligus warga sebagai penonton. KMP demikian Bupati Mojokerto akrab disapamengaku, pernah menggelar pertunjukan wayang hampir 100 kali dalam setahun.Menurutnya, wayang adalah salah satu warisan budaya Majapahit yang harus diuri-uri ataudijaga. “Semoga warga Mojokerto yang menyaksikan pagelaran wayang kulit malam inibahagia dan bisa mengambil hikmah dari cerita yang,” harapnya.Pagelaran Festival Wayang Kulit dengan lakon “Makrifat Dewaruci” tersebutmendatangkan Dalang kondang Ki Enthus Susmono yang juga Bupati Tegal. (**)