Gus Nabil: KH Salahudin Wahid Tokoh Panutan dan Teladan Anak Bangsa

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Salahudin Wahid menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2) pukul 20.55 WIB.

“Tidak hanya kita warga Nahdiyin, tetapi seluruh anak bangsa kehilangan tokoh panutan yang penuh teladan. Bangsa Indonesia kehilangan sosok ulama yang kritis terhadap nasib dan masa depan bangsa Indonesia,,” kata anggota DPR RI dari Dapil V Provinsi Jawa Tengah, Muchamad Nabil Haroen kepada Beritalima.com, Senin (3/2).

Laki-laki, adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang akrab disapa Gus Solah tersebut menghembuskan nafas terakhirnya setelah beberapa lawan di rawat akibat penyakit jantung. Dan, Minggu (3/2) malam nyawanya sudah tidak tertolong.

Di mata pria kelahiran Temanggung, 25 Juli 1984 yang akrab disapa Gus Nabil itu, Gus Solah adalah seorang ulama aset bangsa luar biasa. “Di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Gus Solah dikenal sebagai sosok yang kritis. Semasa hidupnya, Gus Solah selalu memberikan nasehat dan saran luar biasa,” kata Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) itu.

Gus Nabil mengatakan, semasa hidupnya, putra Wahid Hasyim yang juga pendiri NU tersebut dikenalnya sebagai sosok sangat dihormati, termasuk oleh para petinggi NU. “Kenangan  terakhir bertemu beliau 29 Desember lalu.  Saat itu, saya   mendampingi Ketua Umum NU Said Aqil Siraj  dan keluarga sowan ke beliau.  Suasana sangat hangat dan penuh kekeluargaan,” ujar Gus Nabil.

Dia pun bersyukur masih sempat menatap wajah Gus Solah untuk terakhir kalinya. Ketika mendengar  berita duka tersebut, Gus Nabil langsung ke RS Harapan Kita.”Alhamdullilah saya diberi kesempatan menatap wajah beliau untuk terakhir kalinya, sebelum dimandikan dikafani. Selamat jalan Gus Solah. Rakyat Indonesia kehilanganmu,” ujar Gus Nabil. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait