SURABAYA – beritalima.com, Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, akhirnya menjatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan kepada terpidana kasus pencemaran nama baik melalui video berjudul ‘Generasi Muda NU Penjilat’, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
Ketua Majelis Hakim, Jihad Arkahudin menilai Gus Nur terbukti secara sah menyebarkan informasi yang menimbulkan muatan penghinaan terhadap Generasi Muda NU. Dia dianggap terbukti melanggar Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 19 tahun 2016 tentang juncto pasal 45 ayat (3) tentang UU ITE.
“Menyatakan, terdakwa Sugi Nur Raharja terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan pencemaran nama baik, dan dijatuhi hukuman satu tahun 6 bulan penjara,” kata ketua Majelis Hakim, saat membacakan putusan dalam persidangan di PN Surabaya, Kamis (24/10/2019).
Menurut majelis hakim, hal yang memberatkan terdakwa yaitu, perbuatan terdakwa dinilai meresahkan masyarakat dan tidak mengakui dan tak menyesali perbuatannya. Sedangkan hal yang meringankan terdakwa memiliki tanggungan keluarga dan mengakui perbuatannya.
“Memberatkan, perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, tidak mengaku bersalah dan tidak menyesali. Lalu meringankan, terdakwa bersikap sopan dan memiliki tanggung jawab keluarga,” kata dia.
Kendati sepakat dengan dakwaan penuntut umum, namun majelis hakim tidak sepakat dengan perintah penahanan terhadap terdakwa Gus Nur yang dituangkan dalam surat tuntutan.
“Ancaman pasal ITE tersebut tidak bisa ditahan. Sehingga majelis tidak sependapat dengan tuntutan penuntut umum yang meminta majelis hakim untuk melakukan penahanan pada terdakwa Gus Nur,” tandas hakim Jihad Arkhauddin.
Mendengarkan putusan hakim tersebut, Gus Nur kemudian berkonsultasi dengan tim kuasa hukumnya. Mereka kemudian bersepakat untuk mengajukan banding.
“Menurut teman-teman lawyer kita akan banding,” kata Gus Nur, kepada majelis hakim.
Sedangkan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Oki Muji Astuti, pihaknya masih pikir-pikir. Karena itu Gus Nur tak langsung dilakukan penahanan. (Han)