Rembang, beritalimacom| Melalui akun Twitter miliknya @id_shivacorp, Gus Shiva, publik figur muda Achmad Shiva’ul Haq Asjach, S.E., M.M, mengajak anak muda Indonesia untuk memanfaatkan hak pilih mereka dengan bijak pada Pemilu 2024. Menurutnya, golput bukanlah pilihan tepat.
Gus Shiva, yang yakin bahwa pemimpin Indonesia selanjutnya telah ditakdirkan oleh Tuhan, memotivasi untuk tetap menggunakan hak suara dengan keyakinan bahwa siapapun yang terpilih adalah sosok yang ditentukan untuk memimpin Indonesia ke depan.
Pesannya mencerminkan pentingnya mempertahankan persatuan meskipun berbeda pilihan politik, mengingatkan kita untuk menjadi dewasa dalam memandang perbedaan sebagai bagian dari persaudaraan yang harus dijaga.
“Bersikap dewasa dalam pemilu penting karena itu menunjukkan kematangan dalam menyikapi perbedaan pendapat. Ini memungkinkan dialog yang konstruktif, menjaga persatuan meskipun berbeda pilihan, serta memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik tanpa konflik yang tidak perlu.” Ucap Gus Shiva (08/12).
Sikap dewasa dalam pemilu melibatkan:
1. Pemahaman yang baik: Menerima perbedaan pandangan dan menghargai opini orang lain.
2. Partisipasi yang bertanggung jawab: Menggunakan hak pilih dengan pemahaman atas implikasinya serta tidak terpengaruh oleh desas-desus atau hoaks.
3. Pertanggungjawaban: Menerima hasil pemilu dengan lapang dada serta berkontribusi pada kestabilan dan kemajuan bangsa, terlepas dari hasilnya.
4. Mempertahankan dialog yang sehat: Berkomunikasi dengan sopan dan terbuka dalam membahas isu politik, tanpa menghakimi atau menciptakan ketegangan yang tidak perlu.
Menjadi pemilih yang bijak dalam pemilu berarti:
1. Mendidik diri sendiri: Memahami platform dan program kandidat serta implikasi dari keputusan politik yang diambil.
2. Melakukan penelitian yang baik: Menguji informasi, memverifikasi fakta, dan tidak terpengaruh oleh propaganda atau berita palsu.
3. Memilih berdasarkan substansi: Melihat rekam jejak, visi, dan rencana nyata kandidat tanpa terpengaruh oleh isu-isu sekunder atau emosional.
4. Melibatkan diri dalam proses demokrasi: Menggunakan hak pilih dengan pertimbangan matang untuk memengaruhi perubahan positif di masyarakat.
(Laporan : Hamidasari)