SURABAYA beritalima.com- Dalam rangka menjaga Kedaulatan dan Keamanan Wilayah Perairan Indonesia khususnya di wilayah perairan perbatasan, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim telah menggelar beberapa Operasi Laut diantarnya Operasi Benteng Ambalat-16 (Perairan Perbatasan Indonesia Malaysia), Operasi Benteng Tuna-16 (Perairan Perbatasan Indonesia-Philipina), Operasi Benteng Kanguru-16 (Perairan Indonesia Timor Leste dan Australia) dan Operasi Siaga Yudha (siaga tempur wilayah timur Indonesia). Pada pelaksanaan operasi-operasi yang berlangsung sejak Mei 2016 hingga pertengahan Juni 2016, Guspurla Koarmatim mengerahkan unsur-unsurnya antara lain KRI Badau (BDU-841), KRI Sura (SRA-802) dan KRI Karel Satsuit Tubun (KST-356) berhasil menangkap dan mengamankan 9 (Sembilan) kapal Philipina yang melaksanakan penangkapan ikan di Perairan ZEE Indonesia tanpa di lengkapi dokumen resmi dari Pemerintah Indonesia, Jum’at (17/06/2016).
Nama-nama kapal yang di tangkap tersebut antara lain KIA. Robert Jhon Fishing GT 15, KM. Santo Nino Jon OI GT 22, Sun Nicholas GT 20, KKury Guapa GT 15, FB/LB Twin J-105 GT 40, F/BCA Nano Aqua-4 GT 30, FB/LB Rashell DH 101 GT 35, FB Yareyo 291 GT 88, F/B Rashell GT 125. Kapal –kapal tersebut telah di kawal ke pangkalan terdekat yaitu Lantamal XIII/TRK, Lanal Ternate, dan Lanal Morotai untuk dilaksanakan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Dalam kesempatan ini Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M. menegaskan bahwa keberhasilan penangkapan kapal Philipina adalah merupakan bukti bahwa unsur-unsur Patroli di bawah kendali Guspurla Koarmatim mampu melaksanakan kewajibannya secara profesional, Proposional, loyal dan mempunyai integritas yang tinggi dalam melaksanakan perintah dan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Laut di daerah operasi. Kami berharap Operasi seperti ini senantiasa terus di gelar agar kedaulatan dan keamanan wilayah perairan Laut Indonesia dapat terjaga dengan baik, lanjutnya.@Budi beritalima.com