12 hari lagi, pemilihan umum akan berlangsung. Puncak dari pesta demokrasi akan ditentukan di bilik pemungutan suara. Ada lima surat suara yang bisa dipilih oleh para masyarakat pemilik hak pilih. Abu-abu untuk surat suara Presiden dan Wakil Presiden, Merah untuk surat suara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Kuning untuk surat suara anggota DPR berwarna kuning, Biru untuk surat suara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan Hijau untuk surat suara anggota DPRD kabupaten/kota.
Geliat semangat para pendukung peserta pemilu terus menyeruak, tak terkecuali bagi pendukung calon DPD RI. Di Jawa Timur misalnya, banyak relawan yang berani unjuk gigi mendukung Dr. Lia Istifhama, calon senator yang juga keponakan Khofifah. Yuyun Marini, perempuan cantik yang berdomisili di Mojokerto, salah satunya.
“Sebagai sesama warga nahdliyyin, saya dukung dan siap menangkan ning Lia. Kebetulan saya pernah ketemu ketika event pasar rakyat PW Lesbumi NU Jatim. Ning Lia sangat kooperatif turut menyukseskan acara, komunikatif dengan penonton saat mengisi acara di panggung sehingga acara lebih semarak. Jadi ini bukti bahwa beliau sosok perempuan yang peka dan adaptif,” ujarnya (2/2/24).
Perempuan berkulit putih tersebut juga menambahkan kebanggaan tatkala sosok yang pernah dikenalnya kini maju sebagai calon senator.
“Melihat foto bannernya nampak dimana-mana, saya ikut bangga dan pasti mendukung. Karena saya tahu sendiri bahwa ning Lia ini baik. Tidak terlihat jarak atau sikap khusus yang menunjukkan jika beliau kerabatnya orang nomer satu di Jatim.”
Yuyun yang aktif di bidang event organizer serta pengusaha konveksi tersebut juga menyampaikan harapan agar jagonya terpilih sebagai senator dan menambah kiprah DPD di tengah masyarakat.
“Banyak masyarakat yang belum mengenal DPD secara utuh. Jadi harapan saya, jika ning Lia terpilih 4 besar, semoga semakin menunjukkan kiprah aktif DPD. Peran perempuan tentu sangat dibutuhkan, terutama terkait kebijakan yang menyentuh kebutuhan khusus perempuan, seperti pelayanan terhadap kesehatan ibu hamil dan menyusui, keberadaan fasilitas ruang laktasi, terpenuhinya hak cuti melahirkan, dan sebagainya.”
Ning Lia sendiri, memang sebelumnya viral akibat bannernya menjadi sasaran ‘ciuman’ ODGJ di Madiun, sedangkan di Surabaya, bannernya ‘dicuri’ oleh ODGJ. Viralnya banner ning Lia jilbab ijo, bermula dari akun tiktok me.bgs yang memposting sebuah video pemuda ODGJ mencium mata dan pipi foto caleg DPD tersebut. Alhasil, video tersebut pun viral di jagat maya.