MAKASSAR. Ikhtiar dari awal mendirikan PTS memenuhi panggilan nurani untuk mencerdaskan anak bangsa di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dan sekitarnya.
Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bidang kesehatan.
Apalagi kualitas sumber daya manusia pada bidang kesehatan di Sulbar masih sangat terbatas.
Demikian ditegaskan Ketua Yayasan Pendidikan Nurul Fadillah Mamuju, H. Arif Daeng Mattemmu, SE, M.Kes, didampingi Ketua STIKES ST. Fatimah Mamuju, Ns. Safriadi Darmansyah, S.Kep, M.Kes, Senin (3/12/2018).
Yayasan ini membina dua PTS yakni Akper Fatima Mamuju serta STIKES ST. Fatima Mamuju.
Dijelaskan, memenuhi anjuran pemerintah lewat Kemenristekdikti RI untuk melakukan penggabungan perguruan tinggi.
Maka saat ini sedang dirintis untuk menggabungkna kedua kampus itu menjadi institut atau universitas, tegas mantan Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju ini.
Saat ini STIKES ST. Fatimah membina tiga program studi yakni S1 Ilmu Keperawatan, D3 Kebidanan serta Profesi Ners. Sedangkan Akper Fatimah dengan prodi D3 Keperawatan.
Prodi pada STIKES ST. Fatimah, semuanya telah meraih nilai akreditasi B dari LAMPTKes, tegas pria kelahiran Palopo 4 Mei 1957 ini.
Sesuai rencana kedua kampus itu akan menggelar wisuda bagi alumni pada Kamis (13/12/2018) di Kota Mamuju.
Prosesi wisuda akan dihadiri langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr. Jasruddin, M.Si.
STIKES ST. Fatimah akan mewisuda alumni sebanyak 185 orang terdiri atas, S1 Keperawatan sebanyak 87 orang, D3 Kebidanan (50) serta Profesi Ners (48).
Sedangkan Akper Fatima mewisuda 44 alumni, tandas mantan Kabid Promosi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju ini. (yahya).