SURABAYA, beritalima.com | Terletak di bibir pantai desa Prancak yang langsung berbatasan dengan laut Jawa, salah satu ulama, yaitu Habib Idrus Al Jufri, mewakafkan tanah untuk pembangunan musholla.
“Saya sudah lama menginginkan dibangun musholla di tepi pantai, di sebuah pinggi laut. Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa saya. Saya berkesempatan mendapatkan tanah dan tanah ini kemudian saya wakafkan sebagai tempat ibadah orang Islam”, jelasnya.
“Saya berharap, musholla ini bisa sangat membantu warga sekitar untuk beribadah. Dengan musholla di tepi pantai, kita sekaligus bisa berdoa, bertafakur melihat hamparan laut Jawa. Subhanallah”, jelasnya.
Ulama keturunan Arab yang merupakan pengagum Buya Hamka tersebut, datang untuk melakukan peletakan batu pertama. Beliau terlihat didampingi Lia Istifhama, yang juga turut mengikuti prosesi peletakan batu pertama.
“Lia adalah putri sahabat saya. Ayahnya, kiai Masykur Hasyim, adalah orang Soleh. Orang baik. Almarhum mendatangi saya dalam mimpi. Ingin saya mengajak Lia untuk berdoa di tempat ini. Beliau menyampaikan, kalau Lia punya acara ke luar kota, misalnya ke Probolinggo, harus dibatalkan agar bisa ikut saya hari ini”, jelas Habib Idrus Minghi (13/9).
Lia Istifhama sendiri, menjelaskan kekaguman atas mimpi Habib Idrus.
“Memang benar, saya rencana pagi ini harus ke Probolinggo. Namun begitu mendapat arahan dari Habib, maka saya beralih ke Bangkalan. Alhamdulillah, Habib dengn ayah saya memang bersahabat baik. Beliau baru bertemu akrab dengan habib ketika acara pengajian rutin di pak Imam Utomo (mantan gubernur Jatim). Namun Allah SWT memberikan kehendak yang sangat baik. Meski baru kenal, beliau berdua langsung bersahabat. Bagi saya, habib Idrus karakternya sangat sabar dan saya seperti melihat sosok seperti ayah saya dalam pribadi beliau”, ujar aktivis Nahdliyyin tersebut.
Lia juga menambahkan tentang harapan dibangunnya musholla yang bernama Al Khoirot tersebut.
“Habib sangat mulia memikirkan kelangsungan ibadah warga pesisir. Dan semoga, bukan hanya sebagai penguatan agama Islam, namun musholla ini menjadi daya tarik bagi wisatawan luar untuk datang ke Prancak, Bangkalan. Disini sangat semilir anginnya. Pasirnya putih dan pemandangan indah. Kalau bicara kuliner, warga disini masakannya sedap sekali. Tentu, ini bukan hanya bicara bumbu khas Madura yang lezat, yah. Namun juga disebabkan hasil laut yang fresh,” pungkas ketua Perempuan Tani HKTI Jatim yang akrab disapa Ning Lia. (red)