SURABAYA, beritalima.com – Pentingnya peran guru dalam mendidik dan melatih para siswa untuk mampu bersaing menghadapi era globalisasi menjadi sebuah modal utama mencetak para generasi emas bangsa yang tidak hanya pintar dalam pelajaran tapi juga memiliki ketahanan fisik dan mental yang baik pula.
“Keberlangsungan negara ini bergantung pada guru, mengapa demikian ? karena gurulah yang akan mencetak para generasi penerus bangsa”, ucap Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam rapat kerja kepala SD/MI, SMP/MTs, dan PKBM se-Surabaya, Sabtu (25/03) di gedung Sawunggaling Lt. 6 Pemkot Surabaya. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan pakta integritas tiap-tiap lembaga.
Risma -sapaan Walikota- mengungkapkan bahwa kedepan siswa Surabaya tidak hanya bersaing dengan anak-anak Indonesia saja, namun juga bersaing dengan seluruh pelajar di Dunia. Menurutnya untuk menghadapi era persaingan pasar bebas (AFTA) tahun 2020 mendatang, sebagai seorang pendidik guru harus mampu menyiapkan para siswa untuk bisa lebih fight. Caranya yakni dengan melatih anak untuk berani bertempur dengan kekuatan mereka sendiri bukan menggantungkan orang lain.
“Ukuran patokan kita adalah anak-anak agar bisa bersaing dengan masyarakat dunia”.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan nilai yang baik dialam unas para siswa harus fight sendiri dengan belajar yang sungguh-sungguh dan tidak menggunakan cara-cara yang tidak menjunjung tinggi nilai kejujuran.
Walikota terbaik ketiga di dunia 2014 oleh The World Mayor Prize (WMP) menambahkan setiap anak mempunyai kelebihan dan kelemahan, untuk itu para guru dan sekolah harus terus menggali bakat dan potensi siswa agar bertambah kemampuannya. Untuk menjadi juara tidak hanya dibutuhkan kekuatan fisik saja namun mental para siswa juga harus terus dilatih menghadapi berbagai tantangan.
“Buat anak-anak memiliki mental juara dengan demikian mereka dapat bersaing dengan pelajar lain didunia”.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya tersebut juga menghimbau kepada guru agar tidak menakut-nakuti para siswa menghadapi ujian baik US, USBN mapun Unas, ia berharap para guru dapat membesarkan hati para siswa menghadapi ujian.
Risma juga tak lupa mengucpkan terima kasih atas peran dan jasa para guru yang telah bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di Suabaya sehingga pada tahun 2016 lalu Surabaya berhasil meraih pengelolaan pendidikan terbaik se-Indonesia.
Sementara itu, Kadipendik Surabaya Ikhsan berpesan agar para guru dan kepala sekolh mempersiapkan para siswa menghadapi ujian baik ujian sekolah untuk SD dan USBN untuk jenjang SMP. Menurutnya, dengan ujian sekolah berbasis komputer, sekolah sudah tidak repot-repot lagi mencetak soal.
“Jadi guru-guru lebih focus untuk mendampingi siswa”, terang Ikhsan.
Keuntungan lain dari USBK ini, kata Ikhsan, siswa jauh lebih terbiasa menggunakan komputer. Selama ini pihaknya hanya mendorong saat simulasi dan try out online, tapi suasananya bukan untuk ujian sesungguhnya. “USBK ini 11 mapel yang dikerjakan siswa. Diharapkan ketika UNBK nanti anak-anak, pengawas, guru, proktor sudah siap semua,”. (**)