MADIUN, beritalima.com- Ujian sekolah sebentar lagi. Persiapan baiknya dilakukan sedini mungkin. Baik untuk tingkat dasar, menengah, dan atas. Berbagai latihan ditempuh. Seperti untuk tingkat SD yang sudah menggelar empat kali tryout alias latihan, sebulan terakhir. Tujuannya sama. Agar pelaksanaan ujian sekolah berbasis nasional (USBN) nanti berlangsung maksimal dan optimal.
‘’Hari ini tryout tingkat kecamatan yang kedua. Sebelumnya juga sudah tryout dari masing-masing sekolah dua kali,’’ kata koordinator guru kelas VI SDN Mojorejo 2 Kota Madiun, Singgih Karjanto, Senin 12 Maret 2018.
Latihan, lanjutnya, memang beragam. Masing-masing sekolah menggelar tryout secara mandiri. Jumlah dan waktunya berbeda. Di sekolahnya, tryout tingkat sekolah tersebut sudah dua kali digelar. Masing terdapat satu kali tryout.
Selain itu, kelompok kerja guru (KKG) tingkat kecamatan juga menggelar tryout tersendiri. Soal latihan seragam satu kecamatan. Namun, berbeda tiap kecamatan. Seperti yang digelar hari ini hingga empat hari ke depan. Ini merupakan latihan kedua.
‘’Untuk tryout tingkat kecamatan, rencananya cuma dua kali ini. Selanjutnya masih ada tryout tingkat kota yang rencananya juga dua kali,’’ ungkapnya sembari menyebut mata pelajaran matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia serta Agama, sebagai tryout.
Sedangkan tryout tingkat kota, dijadwalkan tanggal 23 dan 24 Maret mendatang. Latihan, tambahnya, bakal menggandeng salah satu media lokal di Kota Madiun. Sedang, latihan kali kedua dijadwalkan 9 hingga 11 April mendatang. Tryout kali ini murni dari Dinas Pendidikan (Dindik) setempat.
‘’Prinsipnya semakin banyak latihan semakin baik. Sejauh ini, anak-anak sudah cukup siap,’’ jelasnya sembari menyebut total terdapat tujuh tryout sebelum ujian.
Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kota Madiun, Slamet Hariyadi, menyebut, pelaksanaan USBN pada 3 sampai 4 Mei mendatang. Yakni, untuk mapel Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. Namun, anak-anak kelas VI sudah mengikuti ujian untuk sejumlah mapel lain. Ujian dijadwalkan 26 hingga 30 April.
‘’Pelaksaaan ujian masih menerapkan sistem paper based test (PBT), belum berbasis komputer,’’ terang Slamet.
Slamet menyebut, pihaknya tengah persiapan pelaksanaan ujian sekolah berbasis computer based test (CBT). Utamanya, kelengkapan sarana dan prasarana. Pelaksanaan CBT memang membutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus. Belum lagi kesiapan petugas hingga operatornya.
‘’Ini sedang dalam tahap ke sana. Termasuk kesiapan peserta didiknya,’’ pungkasnya. (Kominfo).