Hadi Dediyansyah Minta Pemerintah Fokus Juga Pada Warga Pinggiran

  • Whatsapp

Caption: Anggota DPRD provinsi Jatim Hadi Dediyansyah SPd MHum.

SURABAYA, beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Hadi Dediyansyah SPd MHum tengah melaksanakan kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat atau reses tahap I. Bertempat di perumahan Pondok Benowo Indah, Surabaya. Pelaksanaan reses sendiri berlangsung sejak tanggal 22-29 Maret 2023.

Selain memaparkan kinerjanya selama 4 tahun menjadi anggota legislatif, politisi Gerindra tersebut juga mengingatkan pada masyarakat untuk tidak ikut-ikutan terobsesi pada money politics. Karena dikemudian hari, jika politikus tersebut sudah mendapatkan kursi sebagai anggota dewan, lebih dari 95 persen, mereka tidak peduli pada masalah sosial yang menghimpit masyarakat. Termasuk diantaranya jika masalah tersebut berbenturan dengan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat.

Dalam serap aspirasi kali ini, Cak Dedy, panggilan akrab Hadi Dediyansyah, disambati lokasi rumah mereka yang selalu banjir jika musim hujan. Selain itu, mereka juga mengeluh terkait masalah sekolah. Karena di wilayah mereka tidak ada sekolah SMPN SMAN dan SMKN.

Menanggapi perihal tersebut, Cak Dedy mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah kota Surabaya memang sangat intens melakukan berbagai kegiatan pembangunan, sayangnya pembangunan tersebut kurang berdampak pada warga masyarakat yang tinggal di pinggir kota Surabaya.

“Saya rasa memang jargon kota itu selalu bebas banjir, tetapi fakta di lapangan sampai sekarang Surabaya belum bisa terhindar dari konstelasi banjir, yang secara menyeluruh kalau kita melihat hanya di tataran tengah kota pada saat itu memang banjir sudah tidak nampak, tetapi banyak daerah-daerah pinggiran Surabaya, bahkan sekarang sudah menjalar ke tengah kota hampir banjir itu di mana-mana. Jadi ini merupakan PR Pemerintah Kota Surabaya bahwa mengatasi persoalan banjir ini jangan dianggap sepele, karena pada musim-musim tertentu yaitu terutama pada musim penghujan,
Surabaya masih memiliki persoalan banjir,” terang pria berparas tampan ini.

Anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini meminta agar pemerintah kota Surabaya ini harus ada perhatian khusus, dan bagaimana cara mencari solusinya. Ya memang tidak bisa menghindarkan datangnya air yang volumenya begitu besar, tetapi ada cara-cara, ada strategi bagaimana mengantisipasi.

“Yaitu dengan memunculkan di beberapa titik yang menjadi titik berkumpulnya air, di situ harus disediakan alat pemompa air untuk menyedot air dari daerah tersebut, agar dalam durasi waktu tertentu genangan air itu tersedot, sehingga air bisa terkurangi. Jangan sampai dibiarkan begitu saja, karena bagaimanapun juga masalah air itu solusinya yaitu pompa pembuangan. Karena melihat situasi yang ada di kota Surabaya hampir seluruh aliran air terutama sungai kecil ini, sudah banyak yang tertutup. Bahkan banyak yang dimatikan oleh berdirinya perumahan-perumahan baru, makanya Pemerintah Kota Surabaya harus mencari solusi terbaiknya agar banjir ini bisa dikurangi,” tandasnya.

“Terkait masalah pendidikan, saya rasa memang harus ada kolaborasi penyelesaian antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota Surabaya, karena di sini ada beberapa aspek terutama untuk tingkat SD sampai SMP pengelolaannya adalah kota Surabaya, sementara untuk level SMA maupun SMK ini pengelolanya ada di pemerintah provinsi. Nah di sini dibutuhkan sinergi, dibutuhkan kolaborasi untuk mengantisipasi penyelesaian masalah pendidikan di kota Surabaya. Kalau satu sama lain hanya melempar begitu saja, enggak akan ada titik temu. Makanya dibutuhkan jangan ada egosentris antara pemerintah Surabaya dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, harus betul-betul mengedepankan kepentingan anak didik ke depan, karena bagaimanapun juga tidak lepas peran provinsi dan peran Kota Surabaya itu harus saling terkait,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait