SURABAYA, beritalima.com|
Penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap 3 tahun 2022 yang dilaksanakan oleh anggota DPRD provinsi Jatim Hadi Dediyansyah SPd MHum, bertempat di daerah Perak Barat. Kehadiran anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini mendapatkan apresiasi warga kecamatan Krembangan Surabaya.
Meskipun diguyur hujan yang lebat, namun warga Ikan Gurami tetap semangat dan tetap memberikan sambutan yang meriah atas kehadiran Cak Dedy, panggilan akrab Hadi Dediyansyah.
Anggota fraksi partai Gerindra ini memaparkan kinerjanya terkait keterlibatannya menjadi wakil rakyat. Berbagai upaya dilakukan Cak Dedy untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Saya sangat prihatin, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia ini, hanya kota Surabaya yang memiliki identitas Surat Ijo. Padahal, di dalam Undang-undang tertera, jika kita menempati lahan yang berstatus surat Eigendom lebih dari 25 tahun, lahan itu menjadi milik kita. Jadi kita berhak untuk meningkatkan status lahan yang kita tempati ini menjadi SHM (Surat Hak Milik),” tegasnya.
Karena itu, Cak Dedy menjembatani jika warga yang lahannya masih berstatus Surat Ijo, akan diperjuangkan untuk menjadi SHM.
“Kita ini hidup di republik yang sudah 77 tahun merdeka. Pertanyaannya, kenapa kota Surabaya bersikukuh kalau lahan Surat Ijo ini adalah aset Pemkot Surabaya. Kita ini dibilang merdeka, tapi aturan yang diberlakukan mengekang, membatasi kemerdekaan kita. Padahal tanah, air dan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Itu bunyi Undang-undang Dasar 1945. Dasarnya jelas, dan undang-undangnya juga jelas. Jadi kita berhak untuk mendapatkan apa yang kita miliki ini menjadi milik kita yang Syah,” paparnya.
Disamping membahas Surat Ijo, warga Ikan Gurami juga meminta Cak Dedy untuk membantu memfasilitasi tenda, perlengkapan sekolah TPQ yang dimiliki masyarakat setempat. Karena TPQ ini memiliki 138 santri yang notabene adalah masyarakat tidak mampu, yang berada di seputar wilayah tersebut. Karena itu TPQ ini tidak mengenakan biaya sepeserpun. Semua gratis.
“Mulai dari pembangunan, hingga fasilitas yang ada di TPQ semua atas swadaya masyarakat disini. Jadi kami minta Cak Dedy ikut membantu memberikan perlengkapan yang ada di masing-masing kelas, tenda dan beberapa kebutuhan TPQ,” ungkap ketua yayasan TPQ.
Dan Alhamdulillah, Cak Dedy menyanggupi untuk memberikan dan memfasilitasi kebutuhan TPQ dan kebutuhan warga tersebut.(Yul)