Hadir IGI di Jombang Untuk Bersinergi dan Meningkatkan Kompetensi Guru

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Ikatan Guru Indonesia (IGI) lahir setelah adanya UU Guru dan Dosen No.14/2005 dan sama sekali tidak ada muatan politik dan tidak hanya IGI yang lahir tapi juga ada 13 organisasi profesi guru dan dosen lain. Seperti PGRI, PGSI, Persatuan Guru NU (Pergunu), Forum Guru Muhammadiyah (FGM), dan lain sebagainya.

Demikian hal itu diucapkan Sukari, S.Pd.,MPd Ketua IGI Jawa Timur yang berhasil diminta keterangannya usai pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Jombang, periode 2022 – 2027 bersama Bupati Jombang Hj. Munjidah Wahab dan Forkopimda, di ruang Soero Gedung Pemkab Jombang, Rabu (30/3/2022). Menurutnya IGI muncul dipermukaan dan terbilang melejit.

Namun sejatinya IGI itu dijelaskan Sukari, untuk meningkatkan kompetensi karena melihat pendidikan tidak adanya perkembangan yang signifikan. Sebelum IGI tqhun 2008 – 2009 namanya klub guru Indonesia tapi belum ada SK Kemenkum HAM.

“Kita tidak mengarah pada demo tapi kita mendampingi pelatihan-pelatihan guru karena sejatinya yang dilakukan pemerintah itu akan muncul 3L, lu lagi lu lagi akibat keterbatasan dana, yang dipanggil orang tertentu sehingga muncul imbas,” jelasnya.

Namun dijelaskannya, untuk guru yang berada di kelas membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu IGI itu berfokus pada peningkatan guru supaya pemerataan pendidikan bisa segera merata.

“Guru yang yang tergabung dalam IGI Jawa Timur sebanyak 25.500 sedangkan di Kabupaten Jombang sudah tercatat 1000 lebih. Jadi IGI skupnya meningkatkan kompetensi guru,” terangnya.

Lebih lanjut Ketua IGI Kabupaten Jombang yang baru saja dilantik menyatakan telah melaksanakan Raker selama dua hari di Wonosalam menghasilkan program-program baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Yang jelas waktu dekat ini ingin bersinergi pertama dengan Pemkab dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, yang kedua bersinergi dengan temen-temen organisasi profesi (guru) yang lain,” tandasnya.

“Kami ingin bersinergi bukan untuk bersaing tapi ingin meningkatkan kompetensi dan profesional guru di Kabupaten Jombang,” tegas Yoni selaku Ketua IGI Kabupaten Jombang.

Yang perlu digaris bawahi ujar Yoni, IGI tidak membebani anggota sehingga pendanaan ini bersumber dari kerjasama salah satunya dari sponsor dan keikhlasan para pengurus.

“Kami hanya mengumpulkan peserta sedangkan sponsor yang memfasilitasi kami yang melaksanakan,” jelasnya.

Masih dijelaskan Yoni terkait kurikulum merdeka sebagai kurikulum baru, banyak guru praktek yang tergabung dalam IGI sehingga mendorong agar tetap berkontribusi terhadap peningkatan guru.

“Dan kami punya program-program yang up to date yakni beriman, berbagi ilmu dan manfaat. Dilakukan tiap hari selama secara online, intinya peningkatan profesional guru untuk membahas tentang kurikulum bersama narasumber dan telah berjalan dua kali dan secara ikhlas berbagi ilmu,” tuturnya.

Hal lain ditambahkan Rudy Priyo Utomo selaku Kepala MKKS SMP se-Kabupaten Jombang dengan banyaknya organisasi profesi guru dapat menguntungkan para guru secara umum karena tidak bersaing melainkan bersinergi sama – sama memajukan dunia pendidikan.

“Guru bisa mengikuti agenda masing – masing organisasi profesi guru disamping untuk meningkatkan kompetensi guru maupun pembelajaran paradigma baru,” tegas Yoyo panggilan akrab Kepala MKKS SMP yang juga selaku Kasek SMPN 1 Jogoroto.

Saat ini kata Yoyo, ada 7 SMP yang lolos sebagai sekolah penggerak diantaranya adalah SMPN 1 Wonosalam, SMPN 2 Ngoro dan SMPN 2 Plandaan. Sedangkan yang swasta dari sumber lain terdiri dari SMP Pancasila Mojowarno, SMP Tarbiyatun Nasihin Diwek Pacul Gowang, SMP Darul Ulum 5 Jombang Pasar Legi, dan SMP Raudlatul Ulum Bandar Kedungmulyo.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait