Hadiri Dharma Shanti, Walikota Madiun Tekankan Pentingnya Toleransi

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Masyarakat Kota Madiun, merupakan masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi. Karenanya, biarpun masyarakatnya terdiri dari banyak agama dan suku, namun tetap harmonis.

Walikota Madiun, H. Maidi, berharap, sikap toleransi tersebut terus dijaga dan ditingkatkan ke depannya.

‘’Masyarakat kita sudah sejak dulu hidup berdampingan dengan berbagai agama dan suku, namun tetap damai dan harmonis. Ini mahal dan wajib terus dijaga dan kita tingkatkan ke depannya,’’ kata H. Maidi saat menghadiri Dharma Shanti di Gedung Bhara Makota Polres Madiun Kota, Minggu 28 Maret 2021.

Keharmonisan, lanjutnya, terlihat dari beragam bangunan tempat ibadah di Kota Madiun yang letaknya juga tak begitu jauh. Mulai Masjid Kuno Taman dan Kuncen, gereja, hingga klenteng. Berbagai tempat ibadah itu tetap ada dan terjaga baik sampai saat ini. Hal itu tak akan terjadi jika masyarakat Kota Madiun tak saling menghargai dan menghormati sesama biarpun berbeda agama.

‘’Orang-orang terdahulu sudah memberikan contoh bagaimana toleransi antar umat beragama. Ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua,’’ imbuhnya.

Manusia, katanya, membutuhkan manusia lainnya. Bukan hanya satu dua, namun ratusan sampai ribuan. Wali kota mencontohkan urusan baju yang melibatkan karyawan pembuat kancing baju, benang, melibatkan tukang jahit, distributor, dan lain sebagainya. Padahal, itu baru baju. Belum sepatu, tas, hingga kebutuhan pangan. Artinya, satu orang membutuhkan banyak orang lain dalam kehidupannya. Karenanya, walikota mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai.

‘’Sebagai mahkluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri. Ada banyak peran orang lain dalam setiap kehidupan kita. Karenanya, penting untuk saling menghormati,’’ pesannya.

Walikota tak lupa berpesan untuk selalu berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan perekonomian memang sedikit dilonggarkan saat ini. Namun, bukan berarti penerapan protokol kesehatan malah mengendor. Sebaliknya, protokol kesehatan wajib terus ditingkatkan.

‘’Covid-19 kita rem dengan protokol kesehatan. Tetapi ekonomi juga harus berjalan,’’ pungkasnya.

Untuk diketahui Dharma Santi merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Suci Nyepi. Secara filosofi, mengadung makna untuk saling memaafkan antara sesama untuk mencari kedamaian. (Sumber wdskominfo. Editor: Dibyo).

H. Maidi (atas).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait