Hadiri Festival Budaya Helong, Ini Harapan Pj Wali Kota Kupang

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Penjabat Wali kota Kupang, George M. Hadjoh, SH., menghadiri Festival Budaya Helong yang berlangsung di Jl. Uibona RT/RW 23/07 Kelurahan Kolhua, Kamis (1/6).

Sejumlah rangkaian kegiatan dilaksanakan pada festival tersebut seperti tarian asli etnis Helong, musik tradisional, pameran-pameran kerajinan tangan dan tenun ikat asli Helong, obat-obatan tradisional hingga teknik perontokan padi secara konvensional.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Sesepuh Masyarakat Asli Helong Esthon L. Foenay, Anggota DPRD Provinsi NTT, Alexander Foenay, Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kapolsek Maulafa, Tokoh Adat Helong serta Tokoh Agama.

Turut mendampingi Penjabat Wali Kota Kupang, Camat Maulafa, Lurah Kolhua serta masyarakat Kelurahan Kolhua.

Penjabat Wali Kota menyambut baik Festival Budaya Helong tersebut, menurutnya festival seperti ini perlu diagendakan setiap tahun karena selain melestarikan budaya daerah, even seperti ini yang sedang digalakkan oleh pemerintah, di mana setiap kelurahan wajib memiliki kalender event budaya masing-masing.

Khusus untuk festival tersebut, Penjabat Wali Kota minta agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari Festival Budaya Helong, agar setiap tahunnya dapat diselenggarakan kegiatan serupa. Dan harapannya tidak hanya berlangsung 1 hari, namun lebih dari itu.

George juga menyampaikan apresiasi karena festival tersebut berlangsung bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila yang merupakan alat pemersatu bangsa yang lahir dari bumi NTT di kabupaten Ende.

Festival ini menjadi bukti keberagaman yang ada di NTT khususnya Kota Kupang di mana orang muda Helong membuat sebuah sesuatu even yang memiliki nilai sejarah. Hal ini merupakan penghargaan kepada para leluhur yang telah mewarisi keanekaragaman budaya hingga saat ini.

“Saya sangat bangga karena kegiatan ini digagas oleh anak-anak muda yang memiliki visi jauh ke depan dan menjadi tulang punggung bangsa serta budaya. Oleh karena itu sudah tepat jika anak muda yang bergerak dan para orang tua menjadi sesepuh, penasehat dan pembina dalam bersatu padu melestarikan budaya daerah, sehingga budaya Helong tetap terpelihara sampai kapan pun,” Ungkap George.

Lebih lanjut Penjabat Wali Kota mengatakan pariwisata tumbuh dari 60 persen budaya, 30 persen kekayaan alam dan 10 persen kerajinan tangan daerah. Oleh karena itu menurutnya even budaya kali ini mengandung semua unsur tersebut, dimana festival budaya yang diselenggarakan di alam terbuka dan memamerkan hasil kerajinan masyarakat adat Helong yang sangat luar biasa.

“Tidak semua orang dapat membuat festival seperti ini, menyatu dengan alam terbuka serta budaya, dengan demikian kita sudah mampu menguasai pariwisata. Oleh karena itu kita harus memberi apresiasi kepada penggagas kegiatan ini. Cara melihat orang ini sangatlah hebat karena memiliki ide dan gagasan yang baik dan saya berpesan agar selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha dan karya kita serta selalu kerja kolaborasi dengan berbagai pihak” tambah George.

Di akhir sambutannya, Penjabat Wali Kota berpesan dan memberi semangat kepada masyarakat suku Helong yang hadir untuk terus bangga menjadi pewaris leluhur Helong. Dijelaskannya banyak pemimpin daerah di NTT baik Gubernur saat ini, Mantan Wakil Gubernur serta sejumlah pejabat daerah di NTT berasal dari suku Helong.

Hal itu menjadi bukti bahwa suku Helong juga memiliki kontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah di NTT.

Sesepuh Masyarakat Helong, Esthon Foenay dalam sambutannya mengatakan festival yang sederhana ini menjadi luar biasa karena bertepatan dengan Hari Lahirnya Pancasila.

Ia mengucapkan terima kasih kepada generasi muda Helong yang telah berinisiatif mengangkat harkat dan martabat terhadap kelestarian budaya Helong di Kota Kupang khususnya di wilayah Kelurahan Kolhua.

“Atas nama tokoh masyarakat Helong saya menyampaikan terima kasih kepada para pemuda dan juga masyarakat yang menggagas festival ini untuk meningkatkan reputasi dan prestise kelestarian budaya Helong, sehingga tentunya ini merupakan bagian yang diperlukan dalam ketahanan NKRI, terkhususnya ketahanan budaya yang mampu mempererat tali persaudaraan,” Ujarnya.

Esthon mengajak untuk saling mendoakan dan menjaga kelestarian budaya yang ada di NTT, tidak hanya budaya Helong namun semua suku dan budaya yang ada di NTT bahkan di NKRI karena menurutnya budaya adalah kekayaan negara yang patut dibanggakan. Ia berharap melalui kegiatan ini tentunya mampu mengajak semua komponen suku Helong dan juga suku-suku lain untuk bersama membangun NTT, khususnya Kota Kupang Kota Kasih.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan tambur oleh Penjabat Wali Kota didampingi oleh para tamu undangan acara yang hadir.

Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi stand-stand pameran kerajinan tangan tenun ikat, obat-obat tradisional, barang-barang antik, anyaman dan pangan lokal.

Usai mengunjungi stand pameran, Penjabat Wali Kota mengikuti tarian massal Lufut yang berasal dari Timor-Helong bersama para siswa Sekolah Dasar.

Untuk diketahui Tarian Massal Lufut pada 28 April 2023 tercatat pada rekor MURI diikuti oleh 2770 peserta yang berlangsung di halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT. (*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait