Hadiri Haul Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, Lia Istifhama Menuai Komen

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Salah satu nama yang masih bertahan dalam bursa Pilwali Surabaya 2020, Lia Istifhama, atau yang dikenal dengan sebutan Ning Ceria, terlihat masih intens membangun silaturahmi. Senin (28/10/2019), aktivis NU tersebut menghadiri Haul Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Acara tersebut bertempat di Putat, Surabaya. Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebu Ireng Jombang, KH.Fahmi Amrullah atau yang dikenal Gus Fahmu, bertindak sebagai pemimpin istighosah sekaligus penceramah dalam forum tersebut.

“Subbanul yaum rijaalul ghod. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka, kader muda NU jangan kaget kalau ditunjuk sebagai pemimpin, harus selalu siap sedia,” tutur Gus Fahmi.

“Jangan kaget kalau diserahi kepercayaan. Yang terpenting harus bisa memimpin, mulai dari rumah tangga, harus bener. Kalau wong NU, wong Islam tidak siap memimpin, pemerintahan akan dipimpin orang yang gak bener,” lanjut Gus Fahmi.

“Kepemimpinan itu dicari bukan karena ingin mencari kekuasaan lantas menggunakan cara-cara preman, tapi memang paham bahwa pemimpin itu amanah,” tambah Ketua Baguss Jatim tersebut.

“Sekarang ini langka pemimpin yg jujur. Nah, semoga Ning Lia menjadi salah satu calon pemimpin masa datang yang jujur. Semoga termasuk salah satu yang langka tersebut,” sebutnya.

Yusuf Hidayat, Sekjen Baguss, mengamini pesan dan arahan Gus Fahmi. “Aamiin,” ucapnya.

“Ning Lia saya kenal memang jujur, sederhana, ‘opo onoe’. Beliau ini sama karakternya dengan abahnya, KH Masykur Hasyim,” kata Hidayat.

“Banyak kisah mengesankan semasa Kiai Masykur masih di dewan (Fraksi PPP), terkenal loman dan ngerti perjuangan anak buahnya atau kader di bawahnya. Dan Ning Lia juga sama, bahkan yang saya tahu Ning Lia ini memang pekerja, bukan njalukan duit untuk kepentingannya sendiri,” papar Hidayat.

Lia sendiri mengapresiasi acara yang berlangsung guyub di kediaman Anshori l Sahe, salah satu pengurus Baguss ini.

“Alhamdulillah, petuah seperti ini menjadikan tempaan bahwa kita semua harus siap jika sewaktu-waktu mendapat suatu amanah. Prinsip utama adalah tidak boleh tinggi hati dan tidak kemaruk,” ujar ibu dua anak yang baru saja dilantik sebagai perempuan tani Jatim ini. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *