Hadiri Peringatan HANI 2021, Wabup Syah Natanegara Ajak Masyarakat Trenggalek Ikut Perangi Narkoba

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Penetapan tanggal 26 Juni sebagai Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) sedunia dipelopori oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada tanggal yang sama di Tahun 1988.
Tiap tahun, HANI diperingati sebagai salah satu langkah bersama guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya narkoba.

Kali ini, di tahun 2021 peringatan HANI di Indonesia dilakukan via daring bersama pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN), beberapa kementerian terkait dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Dalam memperingati HANI sedunia ini diikuti juga seluruh jajaran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) se Indonesia. Termasuk di Trenggalek yang ikut ambil bagian melalui jaringan virtual pada Senin (28/6/2021) yang dihadiri juga Forkopimda setempat.

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara saat ditemui awak media usai acara di Media Center, Pendopo Manggala Praja Nugraha, selain memberikan apresiasi terhadap kinerja BNNK Trenggalek selama ini, dirinya juga mengatakan jika dengan adanya peringatan HANI diharapkan, “Seluruh golongan masyarakat akan termotivasi untuk turut serta dan berperan aktif sesuai porsi masing-masing dalam mencegah peredaran narkoba di wilayahnya,” kata Wabup.

Sebagaimana fokus Presiden Joko Widodo, lanjut Syah Natanegara, bahwa penanganan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba menjadi prioritas sejak awal era kepemimpinannya. Sejalan dengan pernyataan Presiden, yaitu Indonesia Darurat Narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai lembaga negara yang mengemban tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sudah bekerja lebih keras untuk keluar dari kondisi darurat tersebut.

“Untuk kita di daerah, akan selalu mendukung langkah strategis yang dilakukan BNN. Seperti, melalui strategi soft power approach, hard power approach, dan smart power approach. Termasuk, mengkampanyekan Desa Bersinar,” imbuhnya.

Menurut Syah, dengan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten, BNNK dan stakeholder lain, maka untuk mewujudkan misi membangun ketahanan diri pada lingkup terkecil, yaitu keluarga diyakini akan lebih mudah. Sehingga, kedepan kemampuan menangkal ancaman bahaya narkotika bisa cepat terealisasi.

“Diawali dengan gerakan terstruktur dari desa kemudian meluas ke kota hingga akhirnya mampu mewujudkan Indonesia Bersinar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BNNK Trenggalek, David Henry Andar Hutapea ditempat yang sama menambahkan, dengan mengusung tagline ‘War on Drugs’ pemerintah melalui BNN dan pihak terkait lain mengajak seluruh elemen bangsa ikut bahu membahu ‘angkat senjata’ berperang melawan narkotika dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki.

“Selain itu, masyarakat dihimbau agar berani untuk melaporkan jika ada kegiatan peredaran narkoba kepada petugas berwajib, baik itu dari BNN atau pihak kepolisian,” harap Kepala BNNK.

Sedangkan saat ditanya mengenai upaya-upaya BNN dalam mencegah peredaran narkoba di tengah pandemi COVID-19, ia pun menuturkan dalam kondisi apapun para petugas selalu siaga dan waspada dengan tetap menjalin sinergitas yang baik bersama pihak kepolisian maupun instansi samping. Beberapa program pun, terus dijalankan demi mendukung pemerintah melaksanakan pembangunan nasional atau daerah yang bebas dari pengaruh narkoba (narkotika dan obat terlarang)

“Apalagi, saat ini di Trenggalek sedang serius menyelesaikan beberapa proyek pembangunan nasional. Sehingga, sesuai tugas dan fungsi kami di BNN untuk membantu mensukseskannya,” sambungnya.

Menurut pria ramah kelahiran Medan tersebut, selain apresiasi dari negara terhadap langkah-langkah konkrit BNN pada peringatan HANI tadi ada juga arahan-arahan teknis agar dilaksanakan oleh para petugas dikewilayahan. Salah satunya, pencanangan desa ‘bersinar’ yakni desa yang bersih dari narkoba.

“Meski secara tingkat kerawanan, wilayah Trenggalek masih dibawah yang lainnya namun jangan sampai membuat terlena. Terutama terhadap kelompok-kelompok anak muda atau milenial, karena potensi penyalahgunaan terhadap narkoba lebih besar,” ujar David.

Dia menambahkan, salah satu upaya strategis yang dilakukan BNNK Trenggalek yaitu melalui ‘Peer Pressure’ atau tekanan sejawat kepada para milenial. Dengan itu, dampak langsung rekan-rekan sebaya terhadap seorang individu dinilai sangat signifikan. Melalui ‘Peer Pressure’ yang tepat, akan membuat mereka (para milenial) secara bertahap mengubah perilaku, nilai, dan sikap, sehingga dapat menyesuaikan diri.

“Ketika ini (Peer Pressure) digunakan untuk hal baik, maka bisa efektif,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait