MADIUN, beritalima.com- Sebagai bakal calon walikota yang mendaftar melalui koalisi Partai Gerindra-Partai Golkar, Sekda Kota Madiun, Jawa Timur, H. Maidi, menghadiri acara rapat kerja cabang khusus (Rakercabsus) Partai Gerindra Kota Madiun, yang digelar di Hotel Merdeka, Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Sabtu 11 November 2017.
Ketika diminta naik ke podium oleh panitia guna memperkenalkan diri, H. Maidi, mengusulkan kepada DPD dan DPC agar dilakukan survey untuk semua bakal calon dengan menyewa lembaga survey independen.
“Dari kondisi ini, saya usul kepada DPD dan DPC, tolong diadakan survey untuk seluruh bakal calon. Biayanya memang mahal. Mari kita urunan. Calon calon urunan, mari kita ambil lembaga survey yang independen. Hasil survey kita umumkan,” pinta H. Maidi, yang disambut tepuk tangan ratusan yang hadir.
Dengan diadakan survey, lanjutnya, para bakal calon akan dinilai oleh masyarakat. “Hasil survey nanti kita lihat. Agar tidak kliru untuk memilih pemimpin Kota Madiun yang akan datang,” tambahnya, yang lagi-lagi disambut tepuk tangan.
Dalam kesempatan ini, Maidi juga memuji program Partai Gerindra. Menurutnya, Partai Gerindra merupakan partai yang cerdas. “Partai yang bisa menatap masa depan yang lebih sempurna,” puji Maidi.
“Sehingga kalau melihat program tersebut, bahwa pemimpin hadir harus membawa kesejahteraan rakyat. Pemimpin hadir harus menyenangkan, bukan menyusahkan. Itu seorang pemimpin yang akan datang. Inilah konsep partai Gerindra yang kita simak dari yang disampaikan para pengurus pada forum ini,” paparnya.
Maidi juga mengucupakan terima kasih karena dihadirkan pada Rakercabsus Partai Gerindra Kota Madiun. “Saya mengikuti mekanisme atau apa program Gerindra kita ikuti. Seorang pemimpin harus seperti itu. Sebelum kita memimpin, kita harus siap dipimpin,” tandasnya.
Mengenai visi, Maidi tetap bersikukuh Kota Madiun lebih sejahtera. Disamping sejahtera, harus berdaya saing. Ketika semua sudah dilakukan, Kota Madiun angka pengangguran harus semakin turun. Angka kemiskinan juga harus semakin turun.
“Sehingga di Kota Madiun, orang hidup mudah. Artinya mudah, pertama berobat gratis, orang tidak mampu kita bantu. Orang yang tidak sekolah dibantu disekolahkan. Orang yang masuk ke Kota Madiun harus membawa uang. Jangan justru merepotkan orang Kota Madiun,” pungkas Maidi, yang mendapat aplaus paling banyak dari peserta Rakercabsus. (Dibyo).
Foto: Dibyo/beritalima.com