TULUNGAGUNG, beritalima.com- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, menghadiri acara “Silaturahmi Antar Perguruan Silat dan Penandatanganan Ikrar Damai”.
Acara bertempat, di Pendopo Wisata Desa “Kebun Jambu” Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru dan diikuti 10 Ketua dan pengurus Perguruan Silat. Sabtu, (27/5/2023).
Kepala Bakesbangpol Tulungagung Drs. Bambang Triono MM, mengatakan bahwa, pihaknya hadir di acara Ikrar damai ini sekaligus mewakili Bupati yang tidak bisa hadir.
Disampaikan, permintaan maaf dari Bupati Tulungagung dalam kesempatan yang baik ini tidak bisa hadir secara pribadi karena sedang berada di luar kota dan menugaskannya mewakili dalam pertemuan ini.
“Bupati menitipkan pesan kepada Ketua paguyuban pencak dan Ketua persilatan, atas nama Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung sangat menghargai kegiatan hari ini, sebagai mana yang disebut dalam undangan yaitu, Ikrar Damai Perguruan Pencak Silat Kabupaten Tulungagung,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sudah dilaksanakan berulang kali yang dimotori oleh Kapolres dan Dandim 0807 yang pernah digelar di Kantor Polres dan Pendopo Kabupaten Tulungagung.
“Semoga dengan adanya kegiatan-kegiatan atau ikrar damai seperti ini betul-betul bisa kita laksanakan, yang damai tidak hanya pucuk pimpinan perguruan tetapi sampai ke bawah. Terpenting, ikrar damai ini berlaku sampai ke bawah, dan pengurus betul-betul bisa menyampaikan kepada pengurus kecamatan sampai ke tingkat Desa,” harap Bambang.
Lanjutnya, perlu diketahui, pencak silat merupakan salah satu warisan budaya leluhur kita. Jadi, mengapresiasi betul kepada semua yang masih mempertahankan budaya bangsa melalui pencak silat ini.
“Pencak silat merupakan salah satu kegiatan olahraga dan yang suka olahraga biasanya menjunjung tinggi sportifitas. Maka dari itu sportifitas harus tetap dijaga. Jika ada gesekan terus tawuran, yang seperti ini bukan jiwa-jiwa sportifitas,” lanjut Bambang.
“Mari, ini benar-benar kita tanamkan, bukan hanya yang di atas tetapi disampaikan dan diinformasikan ke bawah tingkat jajarannya,” ungkapnya.
Diterangkannya, salah satu pemicu pergesekan dikarenakan mereka tidak saling kenal, seandainya semua perguruan saling sapa dan kenal, minimal kalau mau ribut sungkan, sehingga mencegah dan tidak mudah terprovokasi.
“Yang menjadi tugas dan bahan diskusi sekarang proses kenalnya, proses untuk saling kenal dan duduk bersama ini yang perlu dicari bersama-sama,” terangnya.
Selain itu, paparnya, ikrar sebanyak apapun kalau tidak sampai ke bawah dan mereka tidak saling kenal, akan mudah terjadi pergesekan. Karena info sekarang sangat mudah di dapat, hanya cukup melalui Hp.
“Misal, jika ada kegiatan di salah satu daerah, mereka yang dari luar kota beramai-ramai datang untuk ikut memeriahkan acara cukup dengan melihat info dari sosial media ata group WA,” papar Bambang.
Pihaknya berharap, semoga kegiatan seperti ini, bisa benar-benar menjaga Kamtibmas di Kabupaten Tulungagung, tidak lagi ada pergesekan oknum antar perguruan dan semua nyaman.
Apalagi sekarang masuk di tahun politik menjelang pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Biasanya banyak terjadi beda pendapat yang akhirnya saling menghujat, jangan sampai ini terjadi.
“Kami dari Bakesbangpol nitip tolong disampaikan kepada seluruh warga masyarakat, untuk datang memilih wakil-wakil mereka, pilihlah pemimpin yang terbaik sesuai hari nurani. Beda pilihan tidak jadi apa, yang penting tidak saling menjatuhkan dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi,” pungkasnya. (Dst).