Hadiri Upacara Karya Tawur Agung Labuh Gentuh dan Panca Wali Krama di Lumajang, Pj. Gubernur Adhy: Penguat Spirit Toleransi dan Moderasi di Bumi Majapahit

  • Whatsapp

LUMAJANG, Beritalima.com-
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri upacara Karya Tawur Agung Labuh Gentuh, Panca Wali Krama, lan Pangusaban di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kec. Senduro Kab. Lumajang, Kamis (18/7/2024).

Setibanya di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Adhy bersama tamu VIP menanam pohon bunga kenanga di sekitar area halaman Pura. Kemudian dilanjutkan dengan mengelilingi Pura.

“Upacara 10 tahunan ini sangat langka dan kami melihat bahwa kehadiran umat Hindu di Jawa Timur selama ini sangat kontributif dan bisa menjaga kerukunan umat beragama, moderasi beragama menjadi cukup baik,” kata Adhy.

Adhy mengatakan upacara tawur labuh gentuh, panca walikrama dan pangusaban di pura mandara giri semeru agung ini memiliki arti penting bagi pemerintah dan masyarakat Jawa Timur. Menurutnya upacara sakral ini merupakan momentum bersama untuk menjaga harmonisasi spiritual antara manusia, alam, dan Sang Pencipta dalam membangun kedamaian.

“Melalui upacara sakral ini, kita bersama-sama berupaya menjaga harmonisasi spiritual antara manusia, alam, dan Tuhan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Adhy juga mengapresiasi konsep tri hita karana yang dipegang teguh oleh umat Hindu. Sebab, penerapan prinsip-prinsip tri hita umat Hindu juga telah membantu pemerintah dalam menciptakan kondisi masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera.

“Konsep tri hita karana yang dimanifestasikan melalui upacara sakral ini juga memiliki relevansi tinggi dengan suasana damai di Jawa Timur,” terangnya.

Pasalnya sebagai salah satu provinsi besar di Indonesia, Jawa Timur harus senantiasa kondusif dan berperan penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di level nasional. Berdasarkan data Kementerian Agama RI, indeks kerukunan umat beragama (KUB) Provinsi Jawa Timur tahun 2023 mencapai 77,55.

“Angka ini berhasil melampaui rata-rata indeks KUB nasional tahun 2023, yang tercatat sebesar 76,02,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjamin kebebasan semua umat beragama untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Hal tersebut harus terus dilakukan dan dijaga untuk menjaga kerukunan umat beragama di provinsi ujung Timur Pulau Jawa ini.

“Harapannya, spirit toleransi dan moderasi beragama bisa menjadi pondasi pembangunan di Jawa Timur,” harapnya.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan Pemprov Jatim kepada umat beragama di Jatim dengan memberikan pengayoman, perlindungan kepada umat Hindu di Jawa Timur. Dukungan tersebut merupakan wujud terima kasih kepada umat Hindu atas partisipasinya dalam mewujudkan pembangunan di Jawa Timur.

“Terima kasih kami atas peran umat Hindu Jawa Timur yang turut serta menjaga harmonisasi dan kerukunan umat beragama di Jawa Timur,” ucapnya.

Dukungan lain yang diberikan Pemprov Jatim kepada umat Hindu adalah dengan memberikan support instalasi pembangkit listrik tenaga surya berupa penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) terpasang sebanyak 39 titik. Dan solar home system (SHS) terpasang sebanyak 16 paket, dimana tiap satu paket shs memiliki kapasitas panel surya 100 watt, dan baterai 780 watt.

“Pemasangan PJUTS dan SHS ini diharapkan dapat menghemat biaya listrik hingga sebesar Rp 25 juta per bulan,” tuturnya.

Adhy juga mengatakan upacara ini juga menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. Pasalnya ketika upacara sakral umat Hindu ini digelar juga berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.

“Setiap upacara seperti ini digelar di sini juga memberikan keberkahan bagi masyarakat di Lumajang, saya sudah lihat tadi hampir semua akomodasi penuh, kemudian mereka yang upacara juga cari restoran dan sebagainya, ini bagian yang secara ekonomi dibutuhkan oleh Lumajang,”. Paparnya.

Di sisi lain, Adhy juga berpesan agar umat Hindu terus berkontribusi menjaga kerukunan antar umat beragama di Jawa Timur. Terlebih dalam waktu dekat pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar pada 27 november 2024.

“Dengan kerukunan umat beragama kita optimis akan menjadi bekal untuk menjalani pilkada yang aman, damai, dan kondusif,” pesannya.

“Sehingga, bisa menghasilkan pemimpin yang amanah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Di kesempatan ini, Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyiapkan dan menyukseskan acara karya tawur agung labuh gentuh, panca wali krama, lan pangusaban di Pura Mandara Giri Semeru Agung ini.

“Atas nama pemerintah provinsi jawa timur, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pihak yang telah bekerja keras menyiapkan acara ini dengan sangat baik,” sambungnya.

“Semoga pelaksanaan rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan baik sehingga dapat memberikan energi positif untuk Jawa Timur,” tukasnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Prof. I Nengah Duija mengutip sambutan Menteri Agama RI menyampaikan upacara karya tawur agung labuh gentuh, panca wali krama, lan pangusaban ini merupakan rangkaian upacara keagamaan yang sangat sakral dan memiliki makna yang mendalam bagi umat Hindu.

Upacara ini bukan hanya sebagai bentuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi wasa tetapi juga sebagai wujud penyucian diri dan komunikasi dengan alam semesta.

“Melalui upacara ini kita berharap agar keseimbangan alam tetap terjaga dan kita semua diberikan kedamaian kesejahteraan serta perlindungan,” urainya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait