Hairul Anwar: “Kalau Partai Mengkhianati Saya Sudah Dua Kali”

  • Whatsapp
Ketua BM PAN Sumenep, Hairul Anwar

SUMENEP, beritalima.com|Hasil rapat pleno DPD PAN Sumenep yang merekomendasi Ketua BM PAN Sumenep, Hairul Anwar agar maju sebagai Bacawabup di Pilkada Sumenep 2020 akhirnya kandas.

Hal itu setelah Surat Keputusan (SK) DPP PAN turun yang merekomendasi ikut mengusung Paslon Fauzi-Eva di Pilkada 9 Desember mendatang.

Bacaan Lainnya

Bagaimana respon Hairul Anwar?

Hairul merespon santai atas SK DPP PAN yang ikut mengusung Paslon Fauzi-Eva.

“Setelah rekom keluar, kami tidak kecewa. Cuma terkejut. Karena yang direkom bukan kader PAN,” ucap Hairul Anwar dengan santai, Senin (8/6/2020) di kantor PT Madura Energy.

Kenapa terkejut? Hairul bercerita, pada saat rapat pleno yang dihadiri 47 kader PAN, semuanya mendukung dirinya untuk maju pada Pilkada Sumenep 2020. Termasuk 22 dari 27 DPC (pengurus PAN tingkat kecamatan) juga menyatakan dukungannya.

“Bagi saya, partai merupakan tempat edukasi politik bagi masyarakat. Salah satu tugas partai adalah membenahi tatanan kepemerintahan, bukan menjadi industrial politik,” terang Hairul dengan mimik serius.

Hairul juga menyinggung salah satu dalih popularitas dan pengalaman di pemerintahan yang menjadi pertimbangan partai dalam membuat keputusan di pilkada.

“Kalau hanya patokannya popularitas sebagai pertimbangan partai, dukung saja artis yang sudah dikenal banyak orang. Partai tak usah berpikir kader,” tegasnya.

Menurut Hairul, sejatinya DPP PAN mempertimbangkan kader sendiri yang berkompeten untuk didukung di Pilkada 2020.

“Tak apalah. Saya anggap urusan PAN selesai, rekomendasi sudah turun. Yang penting, saya tidak mengkhinati kepada partai,” tegasnya.

“Kalau Partai Mengkhianati Saya, Sudah Dua Kali”. Imbuhnya.

Ironi, potret partai politik gagal menjadi mesin edukasi politik, yang hrusnya merawat kaderasi dgn akal sehat.. Politik dipahami mesin memoroduksi kolusi dan materi,bukan jejaring unt membangun jangkar jangkar pondasi peradaban.

Partai PAN telah hilang cahayanya seperti yang dilmbangkannya.. Cahayanya tidak mampu menerangi kegelapan, sehingga tak mampu melihat kadernya sendiri yang memiliki potensi unt membawa perubahan.
(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait