LAPANG- ACEH UTARA Beritalima.com Senator Aceh Haji Uma bersama tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI (Ditjen Pengelolaan Ruang Laut) memvalidasi luas lahan pilot projek (proyek percontohan) garam geomembran di Kecamatan Lapang, Aceh Utara. Lahan yang dibutuhkan 15 hektare yang berada di dalam satu kawasan, pada Kamis (28/12/2017).
Hal itu dilakukan atas tindak lanjuti dari usulan anggota DPD RI asal Aceh, H.Sudirman yang sering disapa Haji Uma itu dan didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara, Ir Jafar Ibrahim.
“Usulan yang kita terima telah tersedia lahan mencapai 17 hekare, namun yang kita butuhkan sekitar 15 hektare. Program ini di Aceh, hanya di dua kabupaten, nyakni Aceh Utara dan Pidie Jaya,” ujar staf Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Irwan Sulistia kepada wartawan.
Disebutkan, untuk pengelolaannya dilakulan oleh koperasi yang dibentuk warga, dengan melibatkan petani tambang garam. Karena mereka yang dilibatkan harus mengetahui tentang produksi garam.
“Dengan adanya koperasi tentu yang memikirkan pemasaran adalah koperasi, jadi petani tidak memikirkan lagi bagaimana memasarkan garam ke pasaran,” ujar Irwan.
Menurut Irwan, program ini akan dimulai pada tahun 2018 mendatang ,”Dengan usaha geomembran ini, akan mampu memproduksi garam dalam area satu hektare mencapai 100 ton perbulan. Karena geomembran ini untuk dapat meningkatkan kualitas garam dan juga kuantitas produksi garam kedepan,” ujar Irwan.
Sementara itu Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma kepada sejumlah media menyebutkan, program ini hanya dilaksanakan di 21 lokasi di Indonesia, dua diantaranya adalah Aceh. “Saya sudah berjuang keras menggiring proyek besar ini, agar dapat dilaksanakan di Aceh Utara. Karena itu saya berharap bupati Aceh Utara nantinya sinergi dengan pusat dalam merealisasikan program ini yang berkelanjutan,” pintanya.
Haji Uma menambahkan, program garam geomembran ini membutuhkan ratusan tenaga kerja. Karena itu ia berharap kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program ini, sehingga ketika direalisasikan tidak sia-sia dan terkendala,
“Masyarakat harus mengubah mindset, harus selangkah, sejalan dan sama persepsi, terhadap usaha garam geomembran ini dinilai menjanjikan. Mari kita buka wahana baru, garam geomembran ini lebih menjanjikan,” tutup Haji Uma, sang senator Aceh yang terkenal itu. (Abdullah Peudada).