Halal Bihalal MD KAHMI Bondowoso: Menggapai Keberhasilan Dalam Bingkai Kebersamaan

  • Whatsapp
Presidium MD KAHMI Bondowoso saat menggelar halal bihalal di ruang rapat kantor DPRD Bondowoso. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO,beritalima.com – Sabtu pagi, 12 April 2025, Gedung DPRD Bondowoso tidak hanya menjadi pusat legislasi dan kebijakan, tetapi menjelma sebagai ruang silaturahmi yang sarat dengan makna. Di bawah langit cerah dan udara pagi yang bersahabat, Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Bondowoso menggelar Halal Bihalal. Sebuah tradisi yang tak hanya menjembatani tangan-tangan yang bersalaman, tetapi juga menyatukan hati, pikiran, dan semangat para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dalam suasana yang hangat dan penuh rasa kekeluargaan, gedung rakyat itu menggaungkan kembali nilai-nilai kebangsaan, keumatan, dan keilmuan yang menjadi fondasi berdirinya HMI. Bukan sekadar rutinitas pasca hari raya idul fitri, halal bihalal kali ini menjadi momentum penting untuk kembali menyadari hakikat keberadaan KAHMI di tengah masyarakat sebagai penjaga bara api idealisme yang diwariskan oleh pendirinya, Kakanda Lafran Pane. 

Bacaan Lainnya

Sejarah telah mencatat, bahwa HMI lahir bukan dari rahim kekuasaan, melainkan dari rahim perjuangan. Sebuah perjuangan panjang untuk melahirkan insan akademis yang mampu berpikir jernih, bertindak bijak, dan mengabdi dengan tulus demi tegaknya masyarakat adil dan makmur dalam naungan ridho Ilahi. Sebagaimana tertera dalam Pasal 4 Anggaran Dasar HMI: “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.”

Cita-cita besar inilah yang coba kembali diteguhkan oleh KAHMI Bondowoso hari ini. Di tengah dinamika sosial politik yang semakin kompleks, dan di tengah tantangan pembangunan daerah yang terus bergerak cepat, peran KAHMI tak boleh sekadar menjadi penonton. Dalam geliat pembangunan daerah yang dinamis, KAHMI hadir sebagai lokomotif pemikiran yang berkualitas, akseleratif, dan holistik. Bukan hanya menjadi tempat berkumpul para alumni, tapi menjadi rumah produksi gagasan, solusi, dan tindakan nyata bagi kemajuan Bondowoso.

Hari ini, gelar akademik dan jabatan struktural tidak lagi cukup menjadi parameter intelektualitas sejati. Seorang kader HMI, apalagi yang sudah berada dalam lingkaran KAHMI, dituntut untuk lebih dari itu. Dibutuhkan keberanian moral untuk bersikap stoik, tetap teguh pada nilai dan prinsip, meski kenyataan sering kali menghadapkan kita pada pilihan-pilihan sulit. Dunia saat ini menuntut pribadi-pribadi yang matang secara emosi, tajam secara nalar, dan tangguh secara spiritual. Karena hanya dengan fondasi inilah, keberadaan kita benar-benar bermakna.

Namun, prinsip saja tidak cukup. Dibutuhkan pula meraki, sebuah filosofi dari Yunani yang berarti menghadirkan diri dan melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas, dan sepenuh jiwa. Tanpa keikhlasan dan dedikasi total, gerakan sebesar apapun akan kehilangan ruhnya. KAHMI harus menjadi pelopor gerakan yang tidak hanya berbicara soal perubahan, tapi menjadi wajah dari perubahan itu sendiri. Berada di garis depan, turun langsung menyentuh persoalan masyarakat dengan pendekatan yang solutif dan manusiawi.

Bondowoso, sebagai tanah kelahiran, bukanlah sekadar tempat tinggal, tetapi medan pengabdian. Kota ini adalah rumah besar yang dihuni oleh beragam identitas dan latar belakang. Maka sudah saatnya kita tinggalkan pemikiran-pemikiran sempit yang membatasi diri pada sekat golongan, suku, atau kepentingan pribadi. KAHMI harus menjadi pelopor kolaborasi lintas sektor dan lintas generasi, karena hanya dengan persatuan, kita bisa membawa Bondowoso naik kelas menjadi daerah yang lebih berkah, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.

Sebagai anak-anak ideologis Lafran Pane, kita mewarisi semangat perjuangan yang tidak hanya berbasis pada teks-teks konstitusi organisasi, tapi juga pada spirit keislaman yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Inilah saatnya kita meneguhkan kembali jati diri sebagai kaum intelektual Muslim yang tidak hanya pandai berdiskusi, tapi juga piawai dalam bekerja dan melayani.

Momentum Halal Bihalal ini adalah ruang untuk saling membersihkan hati, menghapus luka, dan memperkuat tali kebersamaan. Kita kembali ke fitrah, kembali pada nilai-nilai luhur perjuangan yang dulu menjadi alasan kita berhimpun. Saatnya kita mengokohkan barisan, menghilangkan ego sektoral, dan bersama-sama menjadikan KAHMI bukan hanya sebagai ruang nostalgia, tapi sebagai rumah pengabdian yang hidup, progresif, dan berdampak nyata bagi umat, bangsa, dan daerah yang kita cintai ini.

Penulis: Ach. Abrori, SH, MH, Dewan Penasehat MD KAHMI Bondowoso

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait