GRESIK, beritalima.com – Kisah pilu lima bersaudara yang ditinggal orang tuanya di Perumahan Grand Gresik Harmoni (GGH), Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, mendapat perhatian serius dari pemerintah dan warga sekitar. Sentra Margo Laras Pati, salah satu UPT Kementerian Sosial RI, turun langsung memberikan bantuan kebutuhan dasar serta biaya kontrakan selama tiga bulan ke depan.
Fera Adityaningsih, pekerja sosial Sentra Margo Laras, menyampaikan pihaknya bertugas merespons kasus tersebut. “Kami membantu kebutuhan dasar, kos selama tiga bulan, sembako, nutrisi, serta perlengkapan sekolah. Untuk tiga anak yang masih di bawah umur sudah ditangani Direktorat Anak dan ditempatkan di rumah aman,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, tiga anak itu juga telah diurus kebutuhan sekolahnya, sementara dua kakaknya yang sudah dewasa mendapatkan bantuan dasar dan difasilitasi untuk bekerja. “Alhamdulillah, keduanya diterima di perusahaan dan Senin sudah bisa mulai bekerja. Harapannya, mereka segera mandiri,” tambahnya.
Dinas Sosial Kabupaten Gresik juga turun tangan. Pekerja Sosial Ahli Muda, Alfin, menjelaskan pihaknya sedang mengurus administrasi kependudukan bagi tiga anak yang kini berada di rumah aman. “Kami lengkapi akta kelahiran, kartu keluarga, dan surat domisili agar mereka bisa kembali bersekolah,” katanya.
Kepedulian juga ditunjukkan warga sekitar. Ketua RT 08 RW 03, Masbukin, bersama warganya berhasil mengumpulkan donasi Rp10,5 juta. Dana itu rencananya dibelikan motor untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang cepat merespons. Donasi ini untuk mendukung mereka agar bisa mandiri dan tetap menjalin silaturahmi dengan adik-adiknya di rumah aman,” jelasnya didampingi wakilnya, Yulis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lima bersaudara itu kehilangan ayahnya, Aldi Sismeti, yang meninggal dalam kecelakaan kerja pada Maret lalu. Sang ibu, Santiwati Lahema, meninggalkan rumah tanpa kabar sejak dua pekan terakhir. Anak tertua, Essel Yudistira (21), terpaksa menjual perabot rumah tangga demi memenuhi kebutuhan adik-adiknya: Andre Eksnatuo (19), Dexta (13), Kimora (11), dan Ceis (3).
Kini, berkat uluran tangan pemerintah dan warga, mereka mendapatkan harapan baru untuk melanjutkan hidup.
(Moh Khoiron)






