LUMAJANG,beritalima.com-Harapan bupati Lumajang, Thoriqul Haq M.ML, (Cak Thoriq) agar peringatan HARAJALU (Hari Jadi Lumajang) dapat menjadi sebuah destinasi budaya yang mendunia. Hal tersebut disampaikan cak Thoriq saat membuka Pekan Budaya 2018, di Alun-alun Kab. Lumajang, Senin malam (26/11/2018).
Dari sejumlah kegiatan yang sudah dijadwalkan, pekan budaya itu adalah merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan HARJALU ke 763 tahun 2018.
Dalam kesempatan tersebut, cak Thoriq menjelaskan, bahwa Pekan Budaya adalah menjadi bagian agenda rutin Pemerintah Kabupaten Lumajang. Agenda itu, dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan sekaligus melangsungkan nilai-nilai budaya yang ada di Kabupaten Lumajang.
Cak Thoriq menyampaikan, “Lumajang memiliki banyak potensi di bidang kesenian dan kebudayaan yang perlu dilestarikan, banyak kesenian tradisional seperti, Jaran Kencak, Jaran Slining, Glipang Tembak, Glipang Rodat, Topeng Kaliwungu dan lain-lain, maupun kesenian modern di sini juga menjadi bagian dari kesenian masyarakat”, jelas cak Thoroq.
Di sisi lain, cak Thoriq rencananya akan merubah waktu pelaksanaan rangkaian kegiatan HARAJALU. Hal itu, dimaksudkan agar pelaksanaan lebih maksimal dan seluruh masyarakat bisa menikmati semua kegiatan HARJALU. “Tahun 2019 akan kami ajukan di awal tahun ataupun dipertengahan tahun supaya lebih bisa dinikmati masyarakat, dan cuacanya lebih cerah”, pungkas cak Thoriq.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Drs. Eddy Hozayni, mengatakan, bahwa Pekan Budaya tersebut dilaksanakan Mai 26 Nopemver sampai tanggal 1 Desember 2018.
Eddy Hozayni berharap, melalui pekan budaya ini, Kabupaten Lumajang dapat mempertahankan jati dirinya. Pekan budaya diharapkan dapat menguatkan tekad membangun Lumajang yang hebat dan bermartabat. Melalui semangat itu pula, diharapkan kesenian masyarakat Lumajang menjadi rujukan langkah dalam membangun Lumajang yang memiliki karakter khas dan berbeda dengan daerah lainnya. (Jwo)