Harapan Bupati Lumajang Situs Biting Ke Depan Menjadi Destinasi Wisata Budaya

  • Whatsapp

LUMAJANG,beritalima.com- Bupati Lumajang didampingi wakil bupati Lumajang, ziarah dan do’a bersama di Komplek Pemakaman Situs Biting, tempat makam Arya Wiraraja bupati Lumajang pertama, Jum’at (14/12/2018) pagi. Yaitu di desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, kabupaten Lumajang.

Dalam acara ini, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq M ML (cak Thoriq) didampingi wakil bupati, Ir Indah Amperawati M Si (bunda Indah), bersama Forkopimda kabupaten Lumajang, dan jajaran pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Lumajang. Ziarah sekalian diisi dengan tahlil dan do’a bersama untuk para pendiri Lumajang terdahulu.

Di depan para peziarah, cak Thoriq menyampaikan bahwa pemerintah akan meneruskan kebijakan almarhum H. Sjahrazad Masdar bupati Lumajang sebelumnya. Acara tersebut bertepatan dengan peringatan Harjalu. Diungkapkan, karena Lumajang adalah tanah tua, dalam perjalanan sejarah yang panjang, menjadi catatan sebagai suport pemerintah, disamping mempunyai program-program yang menyentuh di Kabupaten Lumajang. “Terima kasih kepada masyarakat biting yang secara kebersamaan melestarikan situs biting”, ujar cak Thoriq.

Pemerintah Kabupaten Lumajang juga akan terus berupaya mengkoordinasikan kepada Pemerintah Provinsi, agar Situs Biting dapat dijadikan cagar budaya. “Kami mempunyai keinginan untuk memberikan perhatian kepada situs dan kami akan mencoba koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim sehingga kedepan menjadi Destinasi wisata Budaya di Kabupaten Lumajang”, ungkap cak Thoriq.

Disampaikan juga, bahwa kegiatan ziarah dalam rangka Harjalu ini dirintis oleh, Alm. H. Sjahrajad Masdar, yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Lumajang. “Kami memohon kepada Pemerintah saat ini agar dibantu tanah untuk makam, karena area makam saat ini sudah tidak mampu lagi menampung”, pungkas cak Thoriq.

Sementara itu, Ketua panitia, Sugiyo, menjelaskan, bahwa Situs Biting ini merupakan makam dari Arya Wiraraja, yaitu, putra dari Narariya Kirana yang pernah menjadi Patih di Kerajaan Singosari. Namun, karena tidak sepaham dengan kerajaannya pada saat itu, sehingga beliau keluar dari Kerajaan Singosari dan menjadi Adipati di Sumenep. (Jwo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *