LUMAJANG,beritalima.com- Ciptakan kota Lumajang bersih dan sehat, melalui program *KOTAKU*(kota tanpa kumuh). Hal ini bertujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan pemukiman kumuh dan turut meningkatkan produktifitas masyarakat. Demi terwujudnya pemukiman kota Lumajang yang bersih tanpa kumuh, (15/02/2020).
Wakil Bupati Lumajang, Ir Indah Amperawati M Si (bunda Indah) berharap program *KOTAKU” dapat menyelesaikan permasalahan pemukiman kumuh dan turut meningkatkan produktifitas masyarakat.
“Harapan saya, hal ini sudah tidak ada kampung kumuh lagi, saya minta kepada seluruh lurah, yang ada dana bantuan agar dipenuhi untuk mendukung program kotaku, agar kekumuhan di kota hilang”, ujar bunda Indah.
Sambutan tersebut disampaikan bunda Indah saat meresmikan program Kotaku di kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Lumajang, Sabtu kemarin. Bunda Indah juga menyampaikan, bahwa hampir seluruh wilayah di kecamatan Lumajang sudah terjamah program Kotaku, sehingga untuk alokasi selanjutnya akan dilaksanakan di kecamatan Sukodono.
Untuk kecamatan yang lain, bunda Indah berharap selama masa kepemimpinannya bersama Bupati Lumajang, Thoriqul Haq program Kotaku juga dapat terealisasi di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang. “Mudah-mudahan kedepannya, kecamatan yang lain juga disentuh oleh program seperti kotaku ini, mudah-mudahan bisa menjangkau semuanya”, harap bunda Indah.
Program “KOTAKU” tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Program, Misdianto menyampaikan, bahwa pelaksanaan program Kotaku di Kelurahan Jogotrunan turut melibatkan masyarakat padat karya dalam pembangunan infrastruktur. Hal itu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap infrastruktur di lingkungan masyarakat serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Terwujudnya program Kotaku ini berkat kerjasama dan partisipasi serta dukungan masyarakat semuanya, terutama masyarakat setempat”, ujar Misdianto.
(Jwo)