HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2025
MOMENTUM MENDORONG MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
SEBAGAI JALAN MENGEMBANGKAN POTENSI EKONOMI KREATIF DAN MELAHIRKAN ENTREPRENEURSHIP
OPINI :
STELLA MATITAPUTTY SITANALA
(KETUA DEPARTEMEN EKRAF, DIGITAL & UMKM -DPD GAMKI MALUKU)
Ditengah tantangan ekonomi global, kita optimis dengan program ASTA CITA Indonesia yang telah ditetapkan, dapat menjawab berbagai persoalan bangsa, khususnya pengentasan kemiskinan dan pengaguran. Program ini diharapkan menjadi pedoman dalam berbagai kebijakan pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu yang menjadi kunci melahirkan Generasi Emas yang mandiri, produktif, kreatif dan inovatif adalah membangun jiwa entrepreneurship sejak dini, yang dimulai dari sektor Pendidikan. Hal ini penting karena Pendidikan merupakan dasar pijakan bagi generasi, membentuk karakter, mengembangkan potensi diri hingga bagaimana dapat memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Mindset generasi bangsa harus berubah dalam memahami kewirausahaan yang diperkenalkan melalui Muatan Lokal, yang dapat dikebangkan menjadi ekosistem ekonomi kreatif untuk membuka lapangan kerja baru, memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. Selain itu Muatan Lokal juga dapat memberi pemahaman bagi generasi mengenal dan menghargai keunggulan daerah, kearifan lokal dan pelestarian nilai-nilai budaya. Karena itu Muatan Lokal perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan sebagai strategi dalam membangun potensi ekonomi kreatif, sekaligus melahirkan Entrepreneurship yang berkualitas, beradab dan berbudaya.
* Muatan Lokal Memperkuat Adab Generasi Bangsa
Ketika perkembangan teknologi terjadi pada generasi kini yang didominasi Millennial yang mengalami transisi dari analog ke digital, Gen Z yang tumbuh di masa transisi digital dan Gen Alpha yang lahir di dunia sepenuhnya digital, sangat mempengaruhi kepribadian,prilaku dan juga adab generasi kini. Muatan lokal harus menjadi sarana memperkuat nilai budaya, tradisi berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Budaya daerah telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman, namun budaya daerah yang kita kenal selalu menjujung tinggi etika, baik dalam interaksi dengan Tuhan dan juga sesame. Hal ini dapat dicontohkan dengan tradisi berbusana saat melaksanakan ibadah, hingga tradisi dalam berinteraksi sosial. Modernisasi dengan gaya hidup yang mengedepankan sebuah kebebasan tanpa batas, matrealistis dan individualisme perlu dikendalikan dengan memperkuat pendidikan dari sisi muatan lokal yang memberikan keteladan tentang sejarah kehidupan para leluhur yang penuh persaudaran,menjujung tinggi etika dalam berprilaku, menghargai, mengasihi walaupun berbeda dengan penuh ketulusan hati. Kehidupan yang harmonis yang tertata dengan baik, dapat menjadi budaya dalam lingkungan masyarakat modern saat ini. Karena itu mendorong muatan lokal yang berorientasi pada menciptakan kesadaran bagi individu dan masyarakat untuk menyadari bahwa modernisasi dan globalisasi harus diimbangi dengan pemahaman dan praktik nilai-nilai akhlak dan adab yang kuat. Seorang pengusaha hebat bukan hanya karena berpengetahuan namun dibutuhkan adab atau attitude yang dapat membawa ia mencapai kesuksesan dan menjadi manfaat bagi sesama karena .kecerdasan tanpa etika adalah gambaran kesombongan dan keangkuhan yang suatu saat akan mencapai kehancurannya.
* Muatan Lokal melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif di Sekolah
Mata pelajaran Mulok (Muatan Lokal) harus dikemas menarik dengan pendekatan kearifan lokal, yang juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, muatan lokal harus menjadi pelajaran yang menyenangkan, menjadi hari kreatif (creative day) untuk meningkatkan kemampuan kreatif anak sekaligus melestarikan budaya lokal sebagai warisan budaya nusantara. Muatan lokal perlu dikolaborasikan dengan menghadirkan budayawan, pekerja seni dan para pelaku ekonomi kreatif, untuk berbagi dan menginspirasi anak, agar dapat melihat ekonomi kreatif sebagai peluang masa depan. Muatan lokal mengusung semangat hari kreatif (creative day) di sekolah ini, perlu mendapat dukungan dari dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) atau dana sukarela lain, sehingga pelajaran ini, tidak menjadi beban bagi orang tua siswa. Muatan lokal dalam pendekatan ekonomi kreatif tidak hanya menjadikan anak memiliki semangat wirausaha sebagai modal kerja masa depan, namun juga dapat membangun karakter, keterampilan, dan kecintaan terhadap budaya daerah, dengan demikian maka anak tidak hanya mendapatkan ilmu akademik, tetapi juga wawasan yang lebih luas tentang lingkungan dan identitas mereka sendiri.
* Muatan Lokal menghadirkan Entrepreneurship Day (Hari Kewirausahaan) di Sekolah.
Hari Kewirausahaan (Entrepreneurship Day ) adalah dampak dari Creative Day pada mata pelajaran muatan lokal. Hari dimana anak akan menjadi pengusaha muda dalam sehari dengan menampilkan bakat, kreativitas, dan berbagai produk ekonomi kreatif yang dihasilkan selama periode pembelajaran tertentu. Hari Kewirausahaan (Entrepreneurship Day ) ini dapat dilaksanakan pada saat pengambilan hasil belajar anak setiap tahun, yang dihadiri oleh orang tua dan stakeholder lainnya. Pengambilan laporan hasil belajar siswa dapat dirangkai dengan menggelar expo, sekaligus menjadi ruang atau market place bagi anak untuk memasarkan hasil kreativitasnya bagi orang tua. Hasil penjualan tersebut dapat dibagi untuk kebutuhan sekolah yang tidak dapat diakomodir oleh Dana Bantuan Oprasional Sekolah dan sebagian lagi diberikan kepada siswa untuk ditabung pada rekening masing-masing siswa melalui pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SIMPEL) yang dapat membantu anak melatih kemampuan pengelolaan keuangan sejak dini dan disiplin keuangan untuk masa depan sejahtera.
(ulin)







