Hardiknas Kedua Selama Pandemi Covid-19, Ini Catatan Hetifah

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hj Hetifah Sjaifudian mengapresiasi para stakeholder di dunia pendidikan seperti guru, orangtua, hingga pemangku kebijakan yang telah bekerja keras setahun belakang untuk tetap menghadirkan pembelajaran terbaik meski di tengah pandemi Covid-19.

Itu dikatakan Hetifah di tengah Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021, Minggu (2/5). “Ini merupakan tahun kedua kita merayakan Hardiknas di tengah pandemi Covid-19. Dalam satu setengah tahun kebelakang, dunia pendidikan Indonesia mengalami disrupsi yang besar sehingga berbagai penyesuaian harus dilakukan.”

Politisi senior Partai Golkar ini memberikan sejumlah catatan terhadap arah perkembangan dunia pendidikan selanjutnya. Hetifah berharap, tahun ini penularan kasus Covid-19 dapat terkendali.

“Dengan gencarnya vaksinasi terhadap guru, Insya Allah kita akan dapat segera melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan sehingga semua pihak harus mempersiapkan ini,” jelas dia.

Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur itu mengatakan, ada beberapa hal yang perlu menjadi fokus bagi dunia pendidikan di tahun ini.
Pertama tentu memastikan keamanan dan keselamatan selama proses pembelajaran, ini merupakan prioritas utama.

Kedua, membiasakan kembali pembelajaran secara langsung yang sudah lama tidak terjadi. “Ini tentu saja memerlukan strategi khusus, karena siswa sudah terbiasa setahun lebih di rumah,” papar Wakil Ketua Umum Partai Golkar 2020-2025 bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut.

Hetifah juga menyoroti terkait learning loss. Karena itu juga harus diatur strategi bagaimana mengejar ketertinggalan serta meminimalisir dampak learning loss yang terjadi setahun kebelakang. “Asesmen nasional yang dilakukan di tahun ini semoga dapat memetakan ini dengan baik, sehingga kita tahu langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan.”

Dia meminta Pemerintah menyiapkan rencana cadangan jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak dapat terjadi. Dia baru mendengar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan PTM.

“Kita tentu harap dalam beberapa bulan kedepan penularan akan turun. Namun jika itu tidak terjadi, kita harus siap dengan Plan B, yang dapat mengoptimalkan pembelajaran dari rumah.” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait