MADIUN, beritalima.com- Pendidikan merupakan akar pembangunan. Pendidikan yang baik menjadi salah satu tonggak pembangunan. Tak heran, pendidikan menjadi salah satu kebutuhan dasar. Karena itu, setiap tahun diperingati untuk mengingatkan hal tersebut. Semangat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tentu bukan sekedar seremonial. Namun, wajib dimaknai dengan peningkatan semangat menjadikan pendidikan lebih baik lagi.
‘’Hardiknas menjadi momen penting. Sebagai motivasi sekaligus evaluasi peningakatan kualitas pendidikan,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana, Rabu 2 Mei 2018.
Hardiknas, katanya, merupakan momentum berbenah. Dari yang belum baik menjadi lebih baik, dari sudah baik menjadi lebih baik lagi. Semangat tersebut wajib terus digelorakan. Tujuannya sama, memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat secara maksimal agar menghasilkan output optimal.
‘’Paling tidak delapan standar pendidikan nasional terpenuhi. Ini penting agar menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas,’’ tambahnya.
Di Kota Madiun, lanjutnya, bukan sekedar memenuhi delapan standar pendidikan. Namun, terus ditingkatkan. Heri menyebut sudah melebihi capaian provinsi dan nasional. Enam dari delapan item sudah mendapat empat bintang. Yakni, standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, sarana dan prasarana, pengelolaan serta standar penilaian pendidikan. Dua standar lain masih baru mendapat tiga bintang. Yakni, standar pendidikan dan tenaga pendidikan serta standar pembiayaan pendidikan.
‘’Dua standar ini terus kami tingkatkan. Salah satunya, dengan berbagai program peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui workshop dan diklat,’’ ungkapnya sembari menyebut maksimal standar dengan lima bintang.
Peningkatkan kualitas pendidikan kepada peserta didik juga terus ditingkatkan. Mulai program gemar membaca untuk anak PAUD hingga bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa. Program wajib belajar (wajar) sembilan tahun dengan biaya pendidikan gratis. Program wajar sejatinya berjalan hingga 12 tahun. Namun, terpaksa berubah setelah pendidikan tingkat menengah atas menjadi wewenang provinsi sejak 2017 lalu.
‘’Kami menyediakan 250 beasiswa mahasiswa dengan besaran Rp 750 ribu perbulan sampai lulus. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Madiun,’’ terangnya.
Kualitas pendidikan yang mumpuni ini penting mengingat Kota Madiun tidak banyak memiliki sumber daya alam (SDA). Dengan bekal ilmu pendidikan ini diharap dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Masyarakat Kota Madiun dapat menjadi ahli untuk mengolah SDA diberbagai daerah lain.
‘’Pendidikan wajib dimaknai sebuah kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Pemerintah prinsipnya terus memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat,’’ pungkasnya. (Diskominfo).