ACEH- Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2019, harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan sumberdaya manusia. Hal ini sesuai dengan kebjakan Pemerintah Pusat, yaitu fokus pada pengembangan sumberdaya manusia.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kepada awak media usai, bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019, di Lapangan Blang Padang, Kamis (2/5/2019).
“Sesuai dengan tema Harpenas dan kebijakan pemerintah pusat, pasca fokus di pembangunan infrastruktur, maka saat ini kita fokus pada pengembangan sumberdaya manusia, maka leading sector pada proses ini tentu saja institusi-instutusi pendidikan. Hari ini adalah momentum yang tepat untuk kita canang program peningkatan SDM, agar generasi penerus mampu bersaing secara global dan menjalankan negeri ini dengan lebih baik di masa mendatang,” ujar Nova.
Harpenas tahun ini mengangkat tema ‘Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan’. Plt Gubernur menegaskan, penguatan pendidikan dan memajukan budaya harus berada dalam level yang sama.
“Hari ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan tindakan nyata bagi penguatan SDM di sektor pendidikan demi memajukan budaya bangsa,” sambung Plt Gubernur.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Efendi, dalam sambutan tertulisnya mengimbau semua pihak untuk menjadikan peringatan Harpenas 2019 sebagai momentum untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah diperjuangkan di bidang pendidikan, dan memproyeksi pendidikan nasional yang dicita-citakan.
“Kita perlu merenung sejenak untuk menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan, untuk kemudian bergegas melangkah ke depan guna menggapai cita-cita masa depan pendidikan nasional yang didambakan.
Sebagaimana diketahui, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I, Pasal 1 ayat 2, telah mengamanatkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sedangkan kebudayaan nasional merupakan akar dari pendidikan nasional.
“Di sinilah terjadinya titik temu antara pendidikan dan kebudayaan. Jika kebudayaan nasional kita menghujam kuat dalam tanah tumpah darah Indonesia, maka akan subur dan kokoh pula bangunan pendidikan nasional Indonesia.”
Muhajir menjelaskan, disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, tentang Pemajuan Kebudayaan semakin mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional Indonesia.
“Oleh sebab itu, kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidikan nasional tumbuh subur, kukuh, dan menjulang. Atas dasar inilah, maka pada peringatan Harpenas tahun ini kita berkomitmen untuk terus berikhtiar membangun pendidikan. Pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional.
Muhajir meyakini, kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan semakin kuat. Jika pendidikan subur dan rindang, maka akar kebudayaan akan menghujam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia.
“Oleh karena itulah, mari kita satukan tekad untuk ‘Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan’ dengan disertai niat yang ikhlas serta usaha yang keras tak kenal lelah dalam mengabdi di dunia pendidikan.”
Sebagaimana diketahui, mulai tahun ini Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mencanangkan prioritas pembangunan pada penguatan SDM.
“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Teruslah ikhlas dan tulus berkontribusi tak kenal henti bagi usaha menguatkan pendidikan Indonesia serta memajukan kebudayaan Indonesia. Semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia bangkit sebagai sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat,” pungkas Plt Gubernur.,”(A79)