GRESIK, beritalima.com-Tingginya harga cabai di Kabupaten Gresik Jawa Timur, membuat Sejumlah pelaku usaha atau pedagang Cabai di pasar baru jalan Gubernur Suryo, mengalami menurunan omset atas kenaikan harga komoditas itu yang semakin tak meroket, Senin, (18/2/1017)
Menurut informasi pedagang di pasar tersebut, harga cabai semakin melonjak sejak 3 hari yang lalu. Padahal ,kisaran sebelumnya 120 ribu rupiah perkilo. Itupun menurut pedagang, harganya sudah sangat tinggi, namun kini, malah menjadi 150 ribu, rupiah perkilo
“ kenaikannya sejak 3 hari yang lalu. Terpaksa saya kurangi jumlah pembelian. yang biasanya setiap hari saya membeli dari tengkulak sebanyak dua puluh kilo, menjadi lima belas kilo,” ujar Ida (50). Salah satu pedagang dipasar tersebut
Kecemasan juga dirasakan oleh, Jakfar (25), Salah satu pedagang yang lain, Dia mengeluhkan hal yang sama, yakni terjadi penurunan omset pendapatannya. Sebab dengan meroketnya harga cabai, pelanggannya kini mengurangi jumlah pembeliannya
“ Dampaknya, pendapatan saya berkurang mas. Soalnya pelanggan yang biasanya membeli dua kilo, sekarang dikurangi hanya 1 kilo,” ujarnya saat ditemui di lapaknya
Meskipun mengaku omsetnya berkurang 50 persen, terhitung sejak kenaikan harga cabai di bulan januari lalu, Jakfar , tetap menjual komoditas kebetuhan pokok itu
” meski harganya setinggi langit, kita tetap jual. Memang pekerjaan kita sehari-hari menjual ini(cabai),” Tambahnya
Atas kenaikan harga cabai ini, Menurutnya, pemerintahan Jokowi, gagal mensejahterakan kalangan masyarakat kecil, terutama pedagang
“Pemerintahan kali ini, membuat kita semakin terpuruk, banyak pedagang yang mengeluh kondisi perekonomian, sejak dipimpin oleh pak Jokowi,” imbuhnya.(Ron)