Bireuen,Beritalima Pasaran harga daging Meugang ( Potong ) di Bireuen di pasaran kusus Minggu (5/6) hari Meugang melambung dan mencapai Rp 170 ribu perkilogram. Sementara pada hari Sabtu meugang pertama atau diistilahkan dengan Mak Meugang Cheek di wilayah Bireuen bervariasi antara Rp 160 – Rp 170 ribu .
Tgk. Abdi Safaren menyebutkan, di Kota Matanggeulumpangdua, harga daging dari ratusan pemotong pada hari pertama dan kedua tetap melambung harganya yakni Rp 160 – Rp 170 ribu.
Namun demikian semua masyarakat terpaksa membelinya sebab tradisi megang di kawasan Bireuen khususnya Kota Matanggeulumpangdua Peusangan, sudah membudaya dan hari Mak Meugang bukanlah situasi dan kondisi dengan nuansa baru, tetapi memang sudah turun temurun sejak zaman bahola.
Sementara di Kota Bireuen yang merupakan ibukota Kabupaten Bireuen pelaksanaan Mak Meugang juga sudah dibudayakan dua hari .
Selain itu Tgk Alamsyah dan Asnawi pedagang daging warga Peusangan dan Kota Bireuen menyebutkan, harga daging pada Mak Meugang pertama Sabtu Rp 170 – Rp 175 ribu dan jika dibandingkan dengan harga pasaran hewan potong harga daging memang sudsah relevan.
Menurut Asnawi, harga sapi dan hewan potong lainnya mahal karena memang banyak dibeli warga untuk sehingga harga daging walaupun masyarakat menganggap itu mahal sebenarnya murah jika fibandingkab dengan lembu.
Dijelaskan jika dagangannya laku dan habis terjual jajakan dagingnya diperkirakan dalam wakti relatif cepat dan masih dalam kapasitas harga Rp 170/Kilogram masih ada keuntungan, namun jika daging tidak habis terjual hingga di sore harinya terpaksa membanting harga walaupun diperkirakan tidak ada keuntungan, tetapi belum rugi dalam artian pulang modal.
Sementara Bang Adam warga Geudong juga menyebutkan, harga daging pada Mak Meugang hari pertama dan kedua melambung. Artinya jika dibandingkan dengan harga lembu di pasar hewan yang yidak tergolong majal.
Bang Adam menyebutkan di hari meugang kedua harga daging hingga sore tetap Rp 170 ribu perkilogram dan tidak ada penurunan walaupun daging masih banyak.
( Suherman Amin
