SITUBONDO, Beritalima.com – Melambungnya Harga garam lokal (krosok) secara nasional turut dirasakan oleh pengepul Garam di Kabupaten Situbondo akibat naiknya Harga garam yang mencapai 400 Persen karena faktor cuaca dan harus mendatangkan dari Pulau garam Madura.
Seorang pengepul Garam di situbondo Saini saat ditemui ketika beraktifitas menurunkan garam dari sebuah kapal dari madura ke gudangnya di pelabuhan Panarukan mengatakan, dalam beberapa bulan ini kenaikan garam curah meningkat tajam, akibat cuaca yang tidak menentu.
“Kenaikan dalam beberapa bulan ini, naiknya sangat tinggi, semula harga Rp 800 sudah tiba disitubondo, sekarang Rp 3.800, naiknya sekitar 400 persen, faktor penyebabnya cuaca atau hujan yang kadang datang tiba – tiba,” Sergah Saini.
Saini mengaku dalam sebulan pesanan dari pelanggannya sekitar 200 ton meliputi pabrik di situbondo dan pabrik di Tarakan Kaltim, Dirinya mengakui dengan kenaikan yang terus meningkat akan tetapi hasil produksi dari petani garam yang berkualitas turun drastis akibat bercampur dengan air hujan yang tidak menentu.
“Kalau normal biasanya saya datangkan dalam seminggu 2 kapal, tiap kapal berisi 25 ton, sekarang dalam sebulan paling bisa 3 kapal,” Ujar saini pengusaha yang asal panarukan.
Kenaikan harga garam dirasa sangat sulit bagi warga lainnya, salah satunya Sundari (38) pengusaha ikan pindang tradisional. Baginya penjualan ikan pindang dengan sistem tradisional menurun drastis pasca naiknya harga garam.
“Dengan naiknya harga ini mas, otomatis saya menaikkan harga ikan pindang, tetapi banyak pelanggan mengeluh dengan naiknya harga, yang berdampak pada menurunnya omset penjualan,” Keluh Sundari.
Baik Sundari maupun Saini berharap, ada solusi dari pemerintah daerah serta pusat dalam mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga yang sudah diluar batas kenormalan. Hasil pantauan Beritalima.com dibeberapa pasar tradisional yang ada di Situbondo, Hsrga garam lokal atau krosokan berkisar Tp 5.000 – Rp 7.000.(joe).