HONGKONG, beritalima.com- Seiring tingginya kebutuhan masker di Hongkong akibat wabah virus Corona, harga masker melambung tinggi.
Jika pada hari biasa sebelum ada wabah virus Corona, masker hanya dibandrol antara HKD 30-40 per 50 buah, tapi kini mencapai HKD 498. Dengan kurs HKD 1 senilai sekitar Rp 1.761, maka dengan harga sebesar HKD 498, jika dikonversi ke mata uang rupiah, harganya mencapai Rp 876.978. Harga tersebut bagi para Buruh Migran Indonesia (BMI), sangat memberatkan.
Karena itu, mereka ramai ramai berkirim surat ke Pemda asal untuk meminta bantuan masker. Termasuk BMI asal Madiun, Jawa Timur. Sedangkan Pemda yang sudah mengirimkan bantuan masker, diantaranya Kabupaten Situbondo, Ponorogo dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang perwakilan Buruh Migrn Indonesia (BMI) asal Kota/Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang bekerja di kawasan Kowloon, Hongkong, mendatangi Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) setempat, Minggu 16 Pebruari 2020, petang.
Mereka yang datang ke KJRI, yakni Koordinator BMI di kawasan Kowloon, Eka Susanti, asal Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Sherli, asal Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, dan Eni, asal Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Kedatangan mereka ke KJRI, untuk meminta pertimbangan dan saran terkait perminta bantuan masker untuk sekitar 3.500 BMI asal kota/kabupaten kepada Pemkot/Pemkab Madiun.
Atas saran dari pejabat fungsi kepolsian KJRI Hongkong, Agung Wahyudi, disarankan untuk mengirim surat resmi, baik melalui email mapun via surat.
“Responnya (Pemkot/Pemkab Madiun) gimana nanti. Kalau (diterima) baik, alhamdulillah. Kalau tidak direspon, kita akan tetap berusaha demi warga Madiun disini (Hongkong),” kata Eka Susanti, melalui pesan Whatsapp, Minggu 16 Pebruari 2020, malam.
Keluhan Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Madiun, Jawa Timur, terkait permintaan bantuan masker, langsung direspon oleh Walikota Madiun, H. Maidi.
Walikota meminta, agar BMI asal Kota Madiun yang membutuhkan bantuan masker, mengirim surat resmi kepada Pemkot Madiun (Jalan Pahlawan No: 37 Kota Madiun).
“Silahkan kirim surat (resmi). Akan kita bantu. La kalau suratnya permintaan tidak ada, bagaimana saya mau memberikan disposisi untuk mencairkan bantuan,” kata H. Maidi, Jumat (14/2), kemarin. (Dibyo).
Foto: Istimewa (Eka Susanti).