Harga Terus Merangkak Naik Wakil Walikota Sidak Pasar Tradisional

  • Whatsapp

DEPOK,beritalima.com

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Sukatani di Kecamatan Tapos. Sidak ini guna memantau perkembangan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan 1443 Hijriah.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengungkapkan, dari hasil monitoring ditemukan beberapa jenis komoditas mengalami kenaikan harga. Kendati demikian, imbuhnya, pasar tidak sepi pembeli.

“Karena menjelang Ramadan banyak harga merangkak naik, tiap tahun ke tahun selalu terjadi (kenaikan harga),” ungkapnya kepada awak media, usai melakukan monitoring harga di Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos, Sabtu (02/04/22).

Berdasarkan pantauan langsung di Pasar Sukatani, lanjut Imam Budi, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng kemasan sekitar Rp 26-27 ribu/liter, daging sapi semula Rp120 ribu/kg menjadi Rp150 ribu/kg. Kemudian, ayam broiler semua Rp 30 ribuan/kg menjadi Rp 50 ribu/kg.

Dikatakannya, Pemkot Depok akan terus memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok setiap harinya di seluruh pasar selama bulan puasa. IBH juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam membeli kebutuhan bahan pokok karena stoknya aman.

“Kami memastikan ketersediaan stok barang ada, mudah-mudahan kenaikan harga tidak terjadi begitu lama. Harga stabil inflasi terjaga,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Depok, Adnan Mahyudin menambahkan, kenaikan harga hampir serentak di lima pasar tradisional yang dikelola oleh Pemkot Depok. Yaitu Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Tugu, Pasar Kemiri Muka, dan Pasar Cisalak.

“Kami berharap selama bulan Ramadan ini masyarakat melakukan konsumsi secara wajar, berjualan secara jujur dan bijak, berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan, menerapkan pola hidup sederhana. Kami juga mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan, baik dari bahan maupun cara pengolahannya,” tandasnya.

Sementara itu baik masyarakat maupun pedagang mengingkan agar pemerintah mampu untuk menstabilkan harga-harga yang mulai merangkak naik, hal tersebut tentu bukan tanpa alasan pasalnya harga minyak goreng yang awalnya mencapai harga Rp 14.000 kini mencapai harga hampir menyentuh Rp 50.000 hal ini tentu memberatkan masyarakat.

“Tolong pak di bantu kami masyarakat kecil saat ini saja minyak curah sudah mulai langka di pasaran kalau sudah begini bagaimana apakah tidak ada solusinya,” katanya.

Tidak hanya itu warga juga meminta pemerintah untuk lebih sering menggelar operasi pasar guna menekan harga pasar yang di anggap terlalu tinggi. (Yopi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait